Rogoh Investasi Rp275 Triliun, PLTA Kayan di Kalimantan Utara Bakal Suplai Listrik Hijau ke IKN hingga 9.000 MW, Terbesar se-Asia Tenggara?

inNalar.com – PT Kayan Hydro Energy saat ini tengah membangun mega proyek PLTA Kayan di Kalimantan Utara.

PLTA Kayan sendiri diproyeksikan dapat menopang kebutuhan sumber energi listrik di kawasan industri daerah setempat.

Adapun kapasitasnya bisa mencapai 9.000 mega watt untuk pembangunan tahap pertama.

Baca Juga: Kerahkan 329 Kapal, PT Pertamina Internasional Shipping Wira-wiri Angkut BBM dan LPG untuk Sambut Liburan Natal dan Tahun Baru

Kemudian diklaim sebagai pembangkit listrik tenaga air terbesar se-Asia Tenggara.

Melansir dari Antara, pembangunan untuk tahap 1 akan berakhir di tahun 2028.

Untuk nilai investasi yang digelontorkan sendiri hingga US$17,8 miliar.

Baca Juga: Baru Beroperasi 85 Hari, PT Pertamina Temukan 2 Sumber Migas Baru di Jawa Barat, Dorong Target Produksi Gas 12 Miliar BSCFD per Hari

Jika dikonversikan ke kurs rupiah maka setara dengan Rp275,9 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS).

Sementara untuk tahap kedua ditargetkan mampu menghasilkan sebanyak 1.200 mega watt.

Serta tahap ketiga dan keempat masing-masingnya 1.800 mega watt.

Baca Juga: Miliki 5000 Ha Lahan Perkebunan, Pabrik Gula Terbesar di NTB Ini Terancam Kehilangan Pendapatan Rp113,4 Miliar, Kok Bisa?

Lalu yang terakhir tahap kelima yakni 3.300 mega watt.

Khaeroni selaku Direktur Operasional Kayan Hydro Energo menjelaskan bahwa bendungan 1 Kayan mampu menghasilkan 9.000 MW.

Sebagian besar energi listrik tersebut akan masuk ke kewasan industri.

Baca Juga: Utang Usaha Meroket 350 Persen Lebih, Perusahaan Tambang di Maluku Utara Ini Berani Akuisisi Emiten Nikel Senilai Rp1,09 Triliun

Termasuk kawasan Ibu Kota Negara atau IKN yang berlokasi di Kab. Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Sedangkan untuk besaran tegangan yang disuplai nantinya pun akan mengikuti arahan dari pemerintah.

Terlebih, IKN nantinya diharapkan sebagai kota masa depan yang bebas pencemaran dari emisi karbon.

Baca Juga: Shopee Live dan Shopee Video Jadi Fitur Favorit Pengguna-Penjual di Shopee 12.12 Birthday Sale

Presiden juga berharap bahwa di ibu kota baru tersebut menerapkan green energy.

Tidak lain yakni dengan memanfaatkan PLTA ini untuk mendukung kebutuhan listriknya.

Nantinya, PLTA Kayan juga akan menyalurkan untuk kawasan industri hijau di Kalimantan Utara.

Baca Juga: Serap Investasi Rp150 Triliun! Maluku Utara Dinobatkan Jadi Provinsi Paling Bahagia, Tapi Kemiskinannya…

Ia mengungkapkan bahwa 9.000 MW tersebut juga sebenarnya dapat menaungi se-Kalimantan.

Hingga saat ini, perusahaan tersebut telah mengantongi perizinan.

Proyek besar ini sendiri memang mengalami sejumlah kesulitan dalam membangun bendungan 1.

Baca Juga: Hasilkan Nikel Sulfat 240 Ribu Ton Per Tahun, Maluku Ternyata Juga Jadi Pemilik Pabrik Tambang Terbesar, Investasinya…

Seperti lokasinya yang ada di sisi hulu Sungai Kayan dengan arus cukup deras.

Tidak hanya itu, proyek tersebut juga berada di hutan sehingga untuk menuju kesana juga butuh tenaga ekstra.

Terlebih pengangkutan materai hanya bisa dilakukan melalui sungai.

Baca Juga: Rogoh Kocek Rp70 Miliar, Pemerintah Pangkas Jalan Nasional di Kalimantan Timur Sepanjang 600 Meter, Pekerjaannya Dimulai Tahun Depan!

Ketika terjadi kekeringan air maka tentu tidak dapat dilakukan mobilisasi.

Kemudian saat air pasang maka baru bisa dilakukan mobilisasi.

PLTA Kayan tahap 1 nantinya ditargetkan rampung pada 2027 sehingga dapat segera beroperasi paling lambat 2028.

Baca Juga: Kuras Rp2,7 Triliun, Proyek Bendungan yang Berjarak 3,5 Jam dari Kota Kupang Ini Ternyata Dibangun di Kabupaten Termiskin di NTT, di Mana Itu?

Pembangunan proyek PLTA Kayan ini juga memakai bahan material berupa batu, besi, hingga pasir dari daerah lokal.

Tentu sudah tidak perlu melakukan impor karena dari Kalimantan dan pulau sekitar saja sudah mampu mencukupi.***

Rekomendasi