

inNalar.com – Tahukah bahwa 40 persen keberlimpahan hasil laut Indonesia berasal dari wilayah timur seperti Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Sebagai bentuk dukungan negara terhadap potensi tersebut, PT Pelindo II berencana membenahi pelabuhan eksisting yang ada di daerah berjuluk ‘Kota Minyak’ di Papua Barat.
Sebagai selingan informasi, ‘Kota Minyak’ yang dimaksudkan di sini adalah Sorong.
Dahulu, tepatnya sejak 1935, Belanda sempat menajakkan sejarah di Provinsi Barat hingga menjadikan kota itu sebagai pusat perekonomian yang mengandalkan minyak bumi.
Kembali mengenai pengembangan pelabuhan eksisting ini, rupanya dalam merealisasikan proyek ini, perusahaan BUMN ini bakal mengucurkan dana hingga Rp2,4 miliar.
Paket pengerjaan proyek ini meliputi agenda jangka pendek dan menengah, sehingga diharapkan pelabuhan ini dapat teroptimalkan potensinya usai pemugaran tuntas dilaksanakan.
Penting untuk diketahui, Pelabuhan eksisting strategis ini berada di Kelurahan Kampung Baru, tepatnya di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.
Pemugaran dermaganya akan dilaksanakan oleh salah satu emiten BUMN terkemuka, yaitu PT Pelabuhan Indonesia.
Sejauh ini, infrastruktur pintu laut tersebut melayani aktivitas bongkar muat bagi kapal peti kemas yang berlabuh.
Selain itu, gerbang laut ini pun juga melayani kebutuhan arus penumpang dari Sorong menuju sejumlah wilayah seperti Biak, Bintuni, dan Fakfak.
Selanjutnya ada pula dari Sorong menuju Jayapura, Manokwari, Nabire, Serui, Kaimana, Sulawesi, Maluku, bahkan hingga Jawa.
Kapasitas yang masih terpasang di pelabuhan ini masih 120 Twenty Equivalent Unit, nantinya setelah pemugaran diharapkan ter-upgrade hingga 350 TEUs.
Lantas, sejauh mana progres pengerjaannya? Rupanya Proyek Pelabuhan Sorong ini sudah memasuki beberapa tahap, baik untuk target jangka pendek dan menengah.
Pengerjaan jangka pendek yang telah rampung di antaranya ada garapan pembangunan dermaga dan alat-alat fasilitas bongkar muat untuk kapal peti kemas.
Setidaknya sudah ada dua unit Container Crane, dua unit Rubber Tyred Gantri, tiga unit Reachstacker, dan dua unit Forklift.
Sementara untuk jangka menengahnya kini pihak PT Pelindo sedang melakukan pengembangan terkait konsep prosedural terkait upaya menaikkan kapasitas menjadi 350 TEUs.
Diharapkan dengan adanya proyek strategis pemerintah ini, perekonomian daerah di Papua Barat, khususnya Sorong akan mampu mengulang masa kejayaannya sebagai ‘Kota Minyak’.
Selain itu, dengan semakin banyak fasilitas infrastruktur dermaga yang dibenahi, maka potensi sektor perikanan dan hasil bumi berdaya ekonomi lainnya juga turut terkerek naik.
Bahkan bukan tidak mungkin apabila pelabuhan ini menjadi sentra berkumpulnya geliat ekonomi Papua Barat hingga ke mancanegara. ***