

inNalar.com – Kabar gembira kembali menyeruak kegembiraan masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Pasalnya Kementerian PUPR dikabarkan telah berhasil menyelesaikan preservasi jalan daerah di ruas jalan Muara Padang – Muara Sugihan.
Penyelesaian proyek perbaikan dan peningkatan jalan penghubung dua kecamatan ini terwujud berkat Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2023.
Penanganan ruas jalur darat ini telah selesai sejak 29 Desember 2023 berkat pengerjaan PPK 3.6 PJN Wilayah 3 Provinsi Sumatera Selatan.
Usai menelan anggaran sebesar Rp57,4 miliar, tampilan jalannya kini telah mengalami banyak perubahan sepanjang lintasan daerah perkebunan dan pertanian itu.
Lantas, dengan biaya sebegitu besarnya apa saja yang perubahan signifikan yang terjadi di lokasi proyek preservasi tersebut?
Baca Juga: Rogoh Kocek Rp753 Juta Guna Eksplorasi, Jumlah Aset PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk Alami Kemerosotan
Penting untuk diketahui, ternyata penanganan jalan daerah ini tidak hanya berfokus pada pengecoran rigid beton pada lintasan sepanjang 7,5 kilometer saja.
Namun Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Binamarga melalui BBPJN Sumatera Selatan juga ditambahkan gorong-gorong beton bertulang sepanjang 8 meter.
Komponen tersebut ditambahkan guna mencegah adanya genangan air di permukaan jalan semisal musim penghujan tiba di daerah Muara Padang – Muara Sugihan.
Selain itu, ditambahkan pula dinding penahan tanah sepanjang 190 meter pada lereng tanah yang miring.
Material tersebut ditambahkan dalam preservasi jalan daerah dalam rangka untuk mencegah terjadinya penurunan tanah.
Kemudian ada pula saluran u-ditch sepanjang 120 meter yang fungsinya untuk mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lainnya.
Keberadaan komponen tersebut dilakukan agar genangan air berlebih di permukaan jalan pun dapat dihindari.
Jalan daerah di Kabupaten Banyuasin ini dianggap sangat penting bagi perekonomian strategis daerahnya.
Sebab, rata-rata warga yang tinggal di sepanjang lintasan tersebut mengandalkan mata pencaharian di bidang pertanian seperti jagung dan padi.
Selain itu juga banyak garapan perkebunan seperti sawit dan karet, sehingga ketika jalur darat ini telah mulus distribusi produk masyarakat pun lebih lancar.
Penanganan jalan tersebut sangat menggembirakan bagi para warganya, karena sebelumnya jalur distribusi lebih banyak mengandalkan jalur air.
“Akhirnya yang tadinya kami untuk menjual aset yang ada di desa lewat jalan air, sekarang bisa lewat jalan darat, terima kasih PUPR,” kata Bapak Muslih, Kepala Desa Sidomulyo.
Sekadar informasi, sebelumnya ruas jalan daerah penghubung Kecamatan Muara Padang dan Muara Sugihan ini telah dilakukan pula pembangunan jalan.
Pembangunan jalan yang pertama direalisasikan Pemerintah Kabupaten Banyuasin dengan dana pinjaman yang diajukan ke Bank Sumsel senilai Rp80 miliar.
Adapun kontrak pengerjaan yang dilakukan di ruas jalan saat itu pelaksanaannya mencakup jalur sepanjang 19,81 kilometer.
Pembangunan jalan kemudian dilakukan kembali dengan menggunakan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional dengan anggaran sebesar Rp34 miliar.
Panjang ruas yang dilakukan penanganan jalannya diketahui terbentang hingga 9,1 kilometer.
Meski kualitas rigid beton yang digunakan memiliki kekuatan tekanan 4,5 Mega Pascal (MPa) alias disebut telah memadai ketahanannya.
Namun diharapkan masyarakat di Kabupaten Banyuasin turut menjaga dan memelihara jalan tersebut dengan memperhatikan beban muatan yang diangkut oleh kendaraannya.
Usai proses pengerjaannya yang memakan waktu 105 hari kalender ini, akhirnya warga Sumatera Selatan semakin bisa menikmati akses jalan yang mulus.***