RI OTW Saingi China! Jembatan Lengkung Terpanjang di Dunia Ada di Jakarta: Melintang 148 Meter Tanpa Tiang

inNalar.com – Sebagai pusat kegiatan ekonomi, Ibu kota Indonesia yaitu Jakarta memiliki tantangan besar dalam hal mobilitas dan konektivitas.

Infrastruktur pun menjadi hal penting di Jakarta. Tidak heran Pemerintah RI bergerak cepat membangun berbagai moda transportasi yang salah satunya adalah jembatan lengkung ini.

Jembatan lengkung yang dibangun untuk LRT Jabodebek ini diharap menjadi alternatif paling jitu agar para penduduknya tidak lagi terjebak kemacetan ibukota.

Baca Juga: Proyek Mandek 9 Tahun Gegara Kontroversi, Bandara Baru di Bali Utara Bangun dari ‘Mati Suri’ Berkat Prabowo

Namun tahukah, jembatan tersebut seketika menjadi perhatian nasional bahkan dalam skala internasional.

Sebagai informasi dahulu, jembatan ini merupakan bagian dari Proyek LRT Jabodebek, berlokasi di Kuningan, Jakarta Selatan.

Menghebohkan publik sebab infrastruktur ini dikenal sebagai jembatan terpanjang di dunia, memiliki panjang 148 meter tanpa ada tiang penyangga di tengahnya.

Baca Juga: Habiskan Dana Rp195 Triliun Berujung Gagal, Proyek Uni Emirat Arab Ini Dinobatkan Sebagai Parodi Abad 21

Didesain oleh Arvilla Delitriana, seorang insinyur wanita di Institut Teknologi Bandung dan jembatan ini mendapatkan dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Pembangunan yang dilakukan oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menghabiskan anggaran sekitar Rp 32,5 triliun. Untuk jalur LRT sebesar Rp 10,48 triliun, pembangunan sebanyak Rp 3,71 triliun dan untuk fasilitas serta trackwork mencapai Rp 6,55 triliun.

Jembatan panjang LRT yang memiliki empat level ketinggian, yaitu berada di atas underpass, jalan arteri dan fly over. Dibangun dengan tingkat lalu lintas yang tinggi.

Baca Juga: Telan Anggaran Rp 6 Triliun, Proyek Jalur LRT Jakarta Diperkirakan Tersisa 6,9 KM Lagi: Ini Progresnya

Dikutip oleh inNalar.com dari Channel Youtube adhikaryaID, mengenai jenis metode yang digunakan terdapat 4 jenis.

Terdapat tiga rancangan yang dibuat oleh Prancis, yaitu Steel box girder dengan metode Incremental Launching, Cable Stayed dan Concrete box girder balanced cantilever dengan kolom di tengah.

Dan satu rancangan dari Indonesia, yaitu concrete box girder balanced cantilever dengan bentang utama 148 meter.

Baca Juga: Tol Sepanjang 198 Km Akan Sapu Bersih 21 Desa di Riau, Jalan Tol Jambi Rengat ini Terkendala Pembebasan Lahan

Rancangan dari Indonesia ini sangat lah sesuai, dilihat dari segi waktu, biaya, mutu dan keselamatan dan estetika yang paling sesuai.

Metode sesuai dengan kerumitan lokasi yang tidak memungkinkan adanya kolom di bagian tengah jalan.

Untuk konstruksi yang digunakan dalam jembatan tersebut adalah From Traveller (Cast In Situ) dengan kapasitas 240 ton dan untuk beratnya sekitar 20 ton.

Baca Juga: Makan Anggaran Rp30 Triliun, PSN Kawasan Industri Pupuk Fakfak Menjadi Harapan Baru Masyarakat Papua Barat

Jembatan Lengkung yang sangat panjang ini melintasi jalan raya yang tidak bisa disentuh tiang sama sekali. Hal itulah yang membuat tingkat kesulitan semakin rumit.

Seperti panjang jembatannya dan lengkungan yang akan semakin sulit perhitungannya, karena tiap tahapan tersebut akan terjadi perubahan gaya-gaya secara dinamis.

Salah satu kesulitan pembangunan struktur LRT Jabodebek adalah lokasi proyek yang berada di wilayah dengan tingkat mobilitas tinggi.

Sehingga pengerjaan hanya bisa dilakukan pada window time, yaitu dari 11 malam – 4 dini hari.

Pengerjaan memakan waktu selama 10-14 hari, dimulai dari pengecoran sampai stressing yaitu proses pemberian tegangan material seperti beton, sebelum beban diterapkan.***

 

Rekomendasi