

inNalar.com – Luhut Binsar Pandjaitan merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves RI.
Luhut mengungkapkan bantahannya mengenai proyek hilirisasi industri pertambangan di Indonesia yang didominasi oleh tenaga kerja asing atau TKA.
Menurutnya, jumlah tenaga kerja asing ini sendiri hanya berkisar antara 10 hingga 15 persen saja.
Ia mengatakan bahwa adanya tenaga kerja ini mau tidak mau harus dilakukan. Mengingat untuk awal pengoperasian teknologi hingga sumber daya manusia di tanah air masih belum mampu melakukannya.
Melansir dari Antara, ia memastikan bahwa porsi penggunaan tenaga kerja luar negeri ini bisa menurun. Terlebih jika adanya pelatihan sumber daya manusia atau SDM lokal di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa saat ini Indonesia memang tidak memiliki kualitas manusia yang bisa mengatasi pekerjaan teknologi industri hilirisasi di bidang pertambangan.
Tentu nantinya akan berkurang secara bertahap apabila sudah dilakukan pelatihan maupun training kepada SDM tanah air.
Luhut juga menyampaikan bahwa saat ini sudah didirikan Politeknik Industri Logam Morowali di Kab. Morowali, Sulawesi Tengah atau Sulteng.
Adapun tujuan pendiriannya adalah untuk memenuhi tenaga kerja industri tanah air yang jauh lebih kompeten.
Ia mengatakan bahwa mahasiswanya pun ada yang dikirim langsung ke China untuk menggali ilmu. Sekarang pun telah menjadi bagian dari pembangunan proyek smelter di daerah setempat.
Kemudian ia juga menjelaskan bahwa adanya politeknik ini sudah sangat bagus. Guru-guru kelasnya pun berasal dari berbagai lembaga pendidikan.
Seperti UI hingga ITB untuk mengajar kemudian bisa langsung praktik di industri. Sedangkan mahasiswa yang dikirimkan ke China bisa langsung belajar teknologi yang lebih advance.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa hal ini menjadi satu bagian dari pembangunan proyek smelter yang ada di Sulawesi Selatan.
Tentang Politeknik Industri Logam Morowali (PILM)
Melansir dari laman PLIM, perguruan tinggi ini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berdiri di bawah naungan Kementerian Perindustrian.
Lokasinya sendiri ada di Padabaho, Kec. Bahodopi, Morowali, Provinsi Sulterng. Beberapa program studinya seperti Teknik Perawatan Mesin, Teknik Kimia Mineral, serta Teknik Listrik dan Instalasi.
Kehadirannya bertanggung jawab langsung ke Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI).***