Respon Kekhawatiran, Erick Tohir Bakal Undang FIFA dan AFC pada Laga Indonesia vs Bahrain di GBK

 

inNalar.com – Pertandingan besar antara Timnas Indonesia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) semakin dekat, yakni tepatnya pada 25 Maret 2025.

Namun, di tengah antusiasme publik, Bahrain menyuarakan kekhawatiran terkait keamanan di Indonesia.

Merespons isu ini, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengambil langkah konkret dengan berencana mengundang FIFA dan AFC untuk menyaksikan langsung pertandingan tersebut.

Baca Juga: Kabar Baik Untuk Para Guru! Mulai 2025 Guru PPPK Sudah Bisa Mengajar di Sekolah Swasta

Langkah ini, menurut Erick, bertujuan untuk menegaskan bahwa Indonesia adalah negara aman untuk menyelenggarakan event olahraga internasional.

Dalam sebuah wawancara, ia menegaskan, bahwa maksud mengundang FIFA dan AFC untuk melihat bahwa negara kita aman, tidak terbelakang.

Seperti di pertandingan sebelumnya, baik melawan Arab Saudi atau Jepang, tidak ada laporan insiden yang mengganggu.

Baca Juga: Kabar Bahagia Untuk Guru! Abdul Mu’ti Siapkan Tunjangan Bagi 600 Ribu Guru pada 2025

Penonton dari berbagai negara bahkan memberikan apresiasi atas pengelolaan pertandingan yang baik. Anda yang hadir di GBK mungkin juga merasakan suasana nyaman yang sama.

Dengan rekam jejak ini, Erick yakin bahwa pertandingan melawan Bahrain juga akan berlangsung dengan lancar. Semua pihak, termasuk FIFA dan AFC, akan melihat bahwa Indonesia layak menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kompetisi internasional.

Pernyataan ini sekaligus menjadi pesan bagi Bahrain agar tidak meragukan kapasitas Indonesia dalam menjadi tuan rumah.

Baca Juga: Resmi Diumumkan Besok! Segini Perbandingan Besaran Tambahan Gaji dari Abdul Mu’ti Untuk Guru Honorer dan ASN

Bahrain sempat meminta agar venue pertandingan dipindahkan ke negara lain dengan alasan keamanan. Namun, Erick secara tegas menyatakan bahwa permintaan tersebut tidak beralasan.

Ia mengingatkan bahwa pada laga-laga sebelumnya, baik tim tamu maupun suporter merasa nyaman berada di Indonesia.

Selain itu, untuk memastikan standar keamanan tertinggi, PSSI telah mengintegrasikan teknologi canggih seperti sistem tiket berbasis Garuda ID dan face recognition.

Langkah ini tidak hanya mempermudah pengawasan tetapi juga meminimalkan risiko kerusuhan.

Erick berharap, dengan kehadiran FIFA dan AFC, mereka bisa melihat langsung bagaimana Indonesia mampu mengelola keamanan dengan profesional.

Dengan demikian, mereka dapat menilai langsung kesiapan Indonesia dalam menjamin keamanan, tidak hanya untuk pemain tetapi juga seluruh penonton.

Tidak hanya itu, PSSI juga terus menjalin komunikasi aktif dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan aparat keamanan, untuk memastikan seluruh protokol berjalan lancar.

Semua ini adalah bentuk komitmen bahwa Indonesia mampu menjaga integritasnya sebagai tuan rumah yang aman dan nyaman.

Erick juga menaruh perhatian besar pada peran suporter dalam menjaga citra Indonesia. Beliau mengungkapkan kita harus menunjukkan bahwa suporter Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik.

Ia berharap suporter tidak hanya mendukung tim dengan semangat, tetapi juga menjaga ketertiban selama pertandingan.

Sebagai suporter, mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bagian dari perubahan positif untuk sepak bola tanah air. Anda setuju, bukan?***(Valencia Amadhea Christiyadi)

Rekomendasi