Rehabilitasi Jaringan Irigasi Karalloe, Antisipasi Kekeringan Imbas dari Kemarau Siap Operasi Awal Oktober

inNalar.com – Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi (DI) yang terletak di Kelara Kareloe, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan telah diselesaikan oleh Kementerian PUPR.

Dilakukannya rehabilitasi jaringan irigasi ini guna mengantisipasi terhadap kekeringan pada lahan pertanian yang diakibatkan musim kemarau yang berkepanjangan.

Proyek rehabilitasi jaringan irigasi ini dibangun melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang.

Baca Juga: Sosialisasi BNPB Pada Peringatan Dini Bencana Erupsi di Kawasan Bromo dalam Penguatan Respon Masyarakat

Jaringan Irigasi ini memiliki ukuran sepanjang 1.566meter, dan telah dilakukan uji coba pengairan oad 13 september 2023, dan ini merupakan lebih cepat dari yang ditargetkan yaitu pada 30 September 2023.

Lokasi Bendungan Karalloe ini terletak di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Proyek rehabilitasi pada saluran ini merupakan bagian dari kelanjutan pembangunan Bendungan Karalloe yang telah rampung pada tahun 2021.

Baca Juga: Diprakarsai Perusahaan Properti Asal Banten, Tol Sepanjang 39,8 Km Ini Digarap dengan Skema Full Investasi

Bendungan Karalloe sendiri mempunyai daya tampung sekitar 11 juta m3 yang akan mampu mengendalikan banjir di Kabupaten Gowa sebesar 49 m3 per detik, sumber baku sebanyak 440 liter per detik.

Selain itu juga Bendungan ini akan mampu mengairi 7 ribu hektar area persawahan, dan Bendungan ini dapat menjadi destinasi wisata.

Proyek Pembangunan Bendungan ini tetap memperhatikan lingkungan sekitar, terbukti dengan sekeliling bendungan ini yang masih terdapat hutan dengan udara yang bersih dan sejuk.

Baca Juga: Suntik USD 25 Juta ke DANA, Perusahaan Properti di Tangerang Banten Ini Siap Perkuat Ekosistem Digital

Dibangunnya Bendungan Karalloe yang disertai jaringan irigasi ini bertujuan agar membantu para petani untuk dapat meningkatkan intensitas tanamannya.

Dengan rampungnya jaringan irigasi ini nantinya para petani sudah bisa menikmati layanan air yang ditampung di Bendungan Karalloe.

Dilansir inNalar.com dari laman pu.go.id, di tengah musim kemarau panjang dan mengakibatkan air sungai mengering, Jaringan Irigasi Karalloe ini akan siap menangani kebutuhan pada musim tanam I pada bulan Oktober sampai Maret.

Ismail Widadi selaku Direktur Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, mengajak pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan para petani untuk selalu aktif dengan melakukan pemeliharaan.

Diharapkan pula dengan tersedianya jaringan irigasi ini masyarakat juga dapat menjaga dan mencegah hal-hal yang berpotensi akan merusak jaringan irigasi tersebut.***

Rekomendasi