

inNalar.com – Bak doa manjur seorang Ibu yang tiada tara, begitulah gambaran hoki sebuah perusahaan tambang batu bara yang berada di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sempat mengumumkan pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) bagi 2.078 perusahaan tambang, termasuk konsesi yang ada di Murung Raya juga kena imbasnya.
Dua anak perusahaan induk milik taipan elit Prajogo Pangestu ini diketahui sempat terancam hilang nyawa dengan adanya ketetapan tersebut.
Kedua anak perusahaan tersebut adalah PT Daya Bumindo Karunia (DBK) yang bergerak di sektor pertambangan batu bara.
Kemudian anak usaha satunya lagi adalah PT Intam yang diketahui memiliki area konsesi pertambangan emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Nasib mujur pun menghampiri kedua anak perusahaan tersebut, pembatalan IUP pun dicabut alias batal hilang nyawa.
Baca Juga: Drawing Odisha Masters 2023: Tunggal Putri Sengit, Indonesia Auto Gondol Gelar Juara?
Pembatalan tersebut dibuktikan dengan adanya putusan khusus yang diterbitkan oleh Pemerintah RI pada 24 Agustus 2023.
Penerbitan izin usaha tersebut seolah memberikan nyawa baru bagi perusahaan tambang yang satu ini.
Usai IUP batal dicabut oleh pemerintah, pendapatan PT Petrindo Jaya Kreasi terbang melambung hingga Rp1,04 triliun.
Peningkatan pendapatan tersebut terhitung naik 72,92 persen selama pertengahan tahun pertama di 2023.
Sebelumnya cuan usaha tambang terbesar di Kalimantan Tengah ini hanya Rp601,93 miliar.
Rupanya strategi khusus yang dilakoni emiten batu bara terkemuka di Indonesia ini terbilang sangat mujarab.
Alih – alih banting setir dari sektor pertambangan batu bara dan emas, melalui anak usahanya, penguasa tambang di Kalimantan Tengah ini justru pilih strategi diversifikasi usaha.
Emiten yang sedang banjir cuan ini tidak berhenti pada sektor pertambangan energi saja, melainkan mulai melebarkan sayap hingga sektor industri.
Bisnis baru yang dirambahnya berada di sektor batu bara metalurgi yang diharapkan nantinya memiliki produk turunan kokas yang bisa jadi sumber bahan baku di bidang industri baja.
Perlu diketahui bahwa area konsesi PT DBK sendiri luasnya mencakup 14.800 hektare.
Dari luasnya area eksplorasi yang dimiliki emiten raksasa ini, diketahui simpanan cadangan batu baranya sebesar 99,5 juta ton.
Lebih dalam lagi, potensi batu bara yang berhasil diukur punya besaran jumbo, yakni hingga 226,1 juta ton.
Potensi area konsesi tambang yang dimiliki emiten raksasa ini, kemudian menangkap peluang peningatan nilai produk batu bara metalurgi di masa yang akan datang, ditambah lagi dengan kemanjuran nasib IUP yang batal dicabut justru tidak ingin dilewatkan momennya.
Berkat strategi diversifikasi usahanya, PT Daya Bumindo Karunia (DBK) di yang berada di Kabupaten Murung Raya ini sukses melambungkan cuan perusahaannya di tahun 2023.***