Rasmus Paludan Politisi Swedia Lakukan Aksi Bakar Al Quran, Bagaimana Sikap Resmi Pemerintah Indonesia?

inNalar.com – Rasmus Paludan melakukan aksi membakar Al Quran baru-baru ini, tindakan politisi Swedia itupun mendapat banyak reaksi, termasuk dari Pemerintah Indonesia.

Sebagai negara yang penduduknya mayoritas Islam, Pemerintah Indonesia menyampaikan sikap resmi terkait ulah membakar Al Quran yang dilakukan Rasmus Paludan.

Rasmus Paludan melakukan aksi membakar Al Quran di Stockholm ibu kota Swedia, Pemerintah Indonesia tidak diam dengan adanya tindakan dapat menyinggung warganya.

Pemerintah Indonesia mengutuk keras aksi Rasmus Paludan yang membakar Al Quran, kitab suci umat Islam tersebut sangat dimuliakan oleh penganut agamanya.

“Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur’an,” tulis Kementerian Luar Negeri sebagaimana dikutip inNalar.com dari akun Twitter resminya @Kemlu_RI pada Minggu, 22 Januari 2023.

Baca Juga: Miris! Pemuda Asal Sulsel Diduga Lecehkan Wanita Asal Lebanon di Depan Ka’bah, Begini Kata Pihak Keluarga

Menurut Kementerian Luar Negeri, aksi membakar Quran yang dilakukan oleh Rasmus Paludan juga merupakan penistaan dan melukai serta menodai toleransi umat beragama.

“Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama.” Jelas Kementerian Luar Negeri pada poin kedua keterangan resminya.

Sedangkan pada poin ketiga, Pemerintah Indonesia mengingatkan bahwa kebebasan berekspresi seharusnya dilaksanakan dengan cara penuh tanggung jawab.

Sikap resmi yang diberikan Kementerian Luar Negeri mewakili Pemerintah Indonesia itu pun banyak mendapatkan balasan di kolom komentar Twitter.

“Betul-betul biadab, kebebasan bukan berarti membakar kitab suci umat Islam.” Tulis akun @syaba***.

Baca Juga: Pemuda di Sukabumi Viral Injak Al Quran, Wagub Uu Ruzhanul Minta Orang Tua Beri Anak Ilmu Agama

“Kebebasan bernegara satu paket sama tanggung jawab dan aturan. Kalo keluar kontrol apalagi terkait agama, judulnya penistaan.” Kata akun @oktavi***.

Seorang warganet lainnya pun mengusulkan agar Kementerian Luar Negeri bisa memanggil Duta Besar Swedia untuk Indonesia terkait aksi yang dilakukan Rasmus Paludan.

“Indonesia negara mayoritas muslim. Sudah seharusnya Menteri Luar Negeri RI panggil Duta Besar Swedia.” Tulis akun @sportdoctor***.

“Cuma protes dan mengutuk di sosmed begitu, namanya diplomasi anak SD.” Tambahnya mengharap ada tindakan lanjut dari Kementerian Luar Negeri.

Perlu diketahui di sisi lain, negara tetangga Malaysia juga melakukan hal yang sama. Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyampaikan sikapnya di laman Instagram miliknya.

Baca Juga: Biadab! Terungkap Alasan Warga Daegu Meletakkan Kepala Babi di Tempat Pembangunan Masjid, Ternyata Gegara Ini

Dalam keterangan pers lirisnya, Anwar Ibrahim menyebut aksi membakar Al Quran yang dilakukan oleh politisi Swedia tersebut adalah tindakan Islamphobia.

Anwar Ibrahim juga menyebut Rasmus sebagai politisi sayap kanan Swedia-Dennis yang ekstrimis, Malaysia pun meminta pemerintah negara terkait segera menindak warganya.

Lalu Malaysia juga mengharap adanya tindakan lanjut agar aksi sebagaimana dilakukan oleh Rasmus Paludan tidak terulang kembali.***

Rekomendasi