Rangkul Pelaku Usaha Kecil, Wilmar Group Fasilitasi UMKM Naik Kelas: Perluas Akses Pasar-Beri Bantuan Produksi


Agam, inNalar.com
– Wilmar Group berusaha merangkul para pelaku usaha kecil dengan membentuk forum UMKM, yang saat ini masih berjalan sendiri-sendiri.

Perusahaan sawit terkemuka itu menawarkan pendampingan dalam memperluas akses pasar para UMKM, yaitu dengan menjual produk mereka di area perusahaan.

Tak hanya itu, Wilmar Group juga memberikan bantuan peralayan produksi dan bahan baku.

Baca Juga: Sejarah Singkat Provinsi Paling Ujung Barat Indonesia yang Menjadi Pintu Gerbang Perniagaan dan Kebudayaan

Yesi Herika selaku ketua Forum UMKM Nagari Salareh Aia di Desa Tapian Kandis, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) mengatakan, pemasaran merupakan salah satu kendala terbesar bagi UMKM akibat keterbatasan modal.

Oleh sebab itu, Wali Nagari Salareh Aia mengundang PT AMP Plantation, Wilmar Group untuk membantu UMKM naik kelas dan mampu bersaing.

“Kami sangat terbantu. Kalau dulu kami pakai peralatan seadanya, sekarang sudah lebih modern,” ujar Yesi.

Baca Juga: Kota Ketua? Beberapa Julukan yang Menjadi Ciri Khas Kota Medan, Jarang Diketahui oleh Khalayak Umum

Perlu diketahui, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) makanan telah menghidupi jutaan pelaku usaha di Indonesia.

Sayang, mereka masih kalah saing dalam hal pemasaran. Sehingga perlu uluran tangan agar dapat naik level.

Forum UMKM Nagari Salareh Aia saat ini memiliki anggota aktif 20 orang itu memasarkan aneka produk makanan, seperti bolu, telur asin, rendang, ketela balado, keripik, kue basah, serundeng ubi, brownies dan kerajinan tangan.

Baca Juga: Simak! History Dibalik Rumah Adat di Sulawesi Tengah, Ada yang Harus Menghadap ke Arah Utara-Selatan

Di hari biasa, mereka mampu mengantongi omzet hingga Rp 12 juta per bulan. Penjualan mereka akan melonjak saat Lebaran dan hari-hari besar menjadi Rp 18-24 juta per bulan.

“Pendapatan kami digunakan untuk menambah uang belanja dan menyekolahkan anak. Karena itu kami ingin usaha ini lebih berkembang agar lebih sejahtera,” tutur Yesi.

Selama ini, pihaknya memanfaatkan media sosial dan toko online untuk memasarkan produknya.

Baca Juga: Panjang 96 Km! Akhirnya Bali akan Miliki Tol Kedua dengan Investasi 24 Triliun, Masihkah Berdiri di Atas Laut?

Selain di Sumatera Barat, produk mereka sudah merambah hingga Palembang, Kalimatan, Jakarta dan Papua. Mereka telah menerima sertifikat penyuluhan keamanan pangan dari dinas kesehatan setempat.

Dalam waktu dekat pihaknya akan segera memperoleh sertifikat pangan industri rumah tangga (PIRT) dan akan berupaya segera mendapatkan sertifikat halal.

Tercatat sejak Desember 2022 PT AMP Plantation,Wilmar Group sudah melakukan pendampingan dan memberikan modal bergulir kepada Forum UMKM Master (makanan, sayuran dan ternak) di Wonosari, Kabupaten Pasaman Barat.

Baca Juga: Hasilkan 650 Juta Ton Barel! Tambang Minyak Bumi Terbesar Ke-3 di Indonesia Ini Masih Alami Kekurangan?

Menurut Asroni, penanggung jawab Forum Master, kelompok tersebut sebenarnya sudah berdiri sejak tiga tahun lalu namun belum terkoordinir dengan baik.

Keempat anggota forum itu memproduksi rengginang, mengelola warung bakso, menjual sayur dan bumbu dapur, serta beternak.

Mereka berharap dapat lebih mengembangkan usahanya jika ada tambahan modal. Gayungpun bersambut saat perusahaan menawarkan pendampingan.

Baca Juga: Dananya Rp305,9 Triliun, Terowongan Bawah Laut Termahal se-Asia Ini Sambungkan Sumatera dan Malaysia

“Awalnya kami menghadapi masalah modal. Dana bergulir ini dapat membantu anggota mengembangkan usaha,” kata Asroni.

Salah satu contohnya rengginang yang diproduksi oleh salah satu anggota anggota Forum Master telah mengantongi sertifikat halal sehingga dapat menembus swalayan di Sumatera Barat dan konsumen di luar daerah.

Harapan ke depan, perusahaan dapat terus memberikan pendampingan agar usaha lebih meningkat sehingga dapat memasarkan lebih banyak lagi.

Baca Juga: Eksotis! Ini 10 Wisata yang Wajib Kalian Kunjungi Jika Ingin ke Sumatera Utara Khususnya Medan

“Dengan usaha yang berkembang kami ingin dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak,” ujar Asroni.

Menurut Agung Sriyono, corporate social responsibility (CSR) coordinator PT AMP Plantation, pihaknya memiliki tanggung jawab dalam membantu perkembangan ekonomi masyarakat yang berada di sekitar daerah operasional perusahaan.

Bantuan tersebut diharapkan turut berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi daerah, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Baca Juga: Belajar dari Kalimantan Selatan, DPRD Jambi Studi Banding tentang Ranperda Hukum Adat, Bahas Apa Saja?

“Kami ingin memberikan kail bagi UMKM untuk membantu mendorong kemandirian ekonomi,” ujar dia.

Rekomendasi