Raja Langit RI: Perusahaan Telekomunikasi Terbesar ASEAN, Kuasai 37.091 Menara hingga Tower Terbang

inNalar.com – Sebegitu banyak menara telekomunikasi yang bertebaran di hamparan tanah Indonesia, siapa sebenarnya perusahaan penggenggam tower pemancar langit RI?

Rupanya emiten terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) inilah penggenggam 37.091 menara di Indonesia. Apakah penggurita aset tower tersebut milik asing?

Jawabannya adalah bukan. Penyedia infrastruktur tower telekomunikasi terbesar di kawasan ASEAN ini rupanya adalah perusahaan nasional yang merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: Pengin Saingi Menara Eiffel, Bali Ambis Garap Proyek Tower Tertinggi di Indonesia Senilai Rp334,27 Miliar

Emiten pelat merah ini adalah anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang telah geliatkan bisnisnya sejak tahun 2008.

Berdasarkan pembaruan data aset per September 2023 yang dirilis melalui laman resminya, persebaran menara pemancar yang telah tersebar diketahui mencapai 37.091 unit.

Infrastruktur pencakar langit terbanyak bertebaran di luar Pulau Jawa, yakni sekitar 58% dari total asetnya, sedangkan sisanya tertancap kokoh di Pulau Jawa.

Baca Juga: Percaya Diri, Kecamatan di Kabupaten Belitung Ini Ajukan Diri Jadi Kota Mandiri: Kita Punya Potensi!

Perusahaan telekomunikasi RI ini telah mengukuhkan kualitas kinerja mereka dalam kancah persaingan bisnis di kawasan ASEAN.

Terbukti anak perusahaan pelat merah ini mampu cetak pendapatan hingga sebesar Rp4,45 triliun pada tahun 2024.

“Hingga 1H 2024, pendapatan mencapai Rp 4,45 triliun (tumbuh 7,8%),” dikutip dari akun Instagram resmi anak usaha Telkom.

Baca Juga: Flyover Canggih Palembang Senilai Rp168,19 Miliar Bikin Jalanan Basuki Rahmat Makin Lega

Terhitung pula laba bersih yang dikantongi emiten menara telekomunikasi raksasa RI ini mencapai Rp1,06 triliun.

Kantornya berbasis di Jakarta Selatan, inilah PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau yang dikenal sebagai Mitratel.

Mitratel adalah perusahaan penyedia bisnis infrastruktur digital yang terus inovasikan produk layanannya tidak hanya terfokus pada tower yang biasa kita lihat tertajak di berbagai hamparan lahan negeri.

Baca Juga: Papua Selatan Ditarget RI Jadi Lumbung Pangan Dunia, Proyek Cetak Sawah 1 Juta Hektar Merauke Digesa

Pengukuhan diri sebagai perusahaan telekomunikasi paling unggul di kawasan ASEAN ini dinilai berdasarkan kuantitas kepemilikan aset menara yang cukup berlimpah.

Tidak mengagetkan ketika mengingat kembali hamparan Indonesia yang luasnya melega 1,905 juta kilometer persegi. Pastinya, banyak daerah pelosok yang membutuhkan kemudahan dan kepuasan akses sinyal internet agar masyarakat dapat berkomunikasi.

Mitratel telah mengidentikkan citranya sebagai penguasa langit Indonesia melalui tebaran asetnya yang cukup menggurita. Tidak berhenti pada infrastruktur yang menancap di atas tanah, ada pula terobosan baru berupa tower terbang.

Baca Juga: Didukung Pemprov Bengkulu, 12 Daerah di Kabupaten Rejang Lebong Siap ‘Move On’ Bentuk 2 Calon DOB

Emiten berkode MTEL ini mencoba kembangkan konsep Flying Tower System. Niat besarnya telah dituangkan sejak pihaknya menandatangani MoU bersama anak usaha Airbus, yakni AALTO.

AALTO HAPS Ltd adalah emiten yang spesialisasinya khusus merancang, memproduksi hingga mengoperasikan teknologi High Altitude Platform Station (HAPS) bertenaga surya Zephyr.

Jadi, demi melebarkan sinyal jaringan internet hingga pelosok daerah terdepan, terluar, dan tertinggal Mitratel mencoba untuk mengembangkan sistem menara BTS terbang menggunakan pesawat tanpa awak bertenaga surya.

Baca Juga: Bali Makin Ambisius, Megaproyek LRT-MRT Mulai Digarap Usai Raup Investasi Bernilai Fantastis!

“bekerja sama dengan AALTO untuk menawarkan layanan yang dapat mengubah dunia dari stratosfer, yang akan mendukung transformasi konektivitas seluler dan observasi bumi,” dikutip dari laman resmi Mitratel.

Meski perusahaan raksasa nasional ini telah menggenggam aset 37.000 KM fiber optic lebih, tetapi pihaknya berupaya penuh untuk terus berkomitmen untuk menutup titik blank spot jaringan hingga ke pelosok RI.***

Rekomendasi