Putri Candrawathi Sebut Brigadir J Lakukan Pelecehan Seksual, Pengancaman dan Membanting Dirinya ke Lantai


inNalar.com
– Putri Candrawathi mengatakan bahwa Brigadir J alias Yosua Hutabarat melakukan pelecehan seksual di Magelang.

Tak hanya itu, istri eks Kadiv Propam Polri itu sembari menangis juga mengaku diancam dan dibanting Brigadir J.

Dalam pengakuan Putri Candrawathi juga mengaku heran kenapa polri menghentikan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) soal pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J di Magelang, dan malah memberikan penghargaan.

Baca Juga: Tak Puas dengan Hidung Barunya, Mayang Ingin Kembali Lakukan Operasi di Bagian Ini untuk Percantik Diri

“Mohon izin, yang terjadi adalah memang Yoshua (Brigadir J) memang melakukan kekerasan seksual, pengancaman dan juga penganiayaan dengan membanting saya sebanyak tiga kali ke bawah,” kata Putri Candrawathi.

“Itu yang benar-benar terjadi yang Mulia, kalaupun Polri hentikan laporan seperti itu saya juga tidak tahu, mungkin bisa ditanyakan ke institusi,” sambungnya.

Hal itu diungkap Putri Candrawathi dalam sidang lanjutan kematian Brigadir J dengan terdakwa Bharada E, RR, dan KM di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Senin, 12 Desember 2022.

Baca Juga: Aksi Telanjangnya Viral, Aldi Taher Ditawari Manggung di Pestapora 2023 dengan Penawaran Fantastis

Dalam kasus ini, Brigadir Yosua Hutabarat dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Maruf, didakwa melakukan tindak pidana pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Tak hanya itu pasangan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo juga berstatus terdakwa.

Para terdakwa diduga telah melanggar Pasal 340 subsider Pasal 338 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Kronologi Penembakan Brigadir J

Berdasarkan keterangan pengadilan, penembakan terhadap Brigadir J bermula pada 7 Juli 2022 saat rombongan Putri Candrawathi berada di Magelang.

Saat itu, terdakwa Bharada E dan Ricky Rizal mendengar adanya keributan namun tidak mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.

Kemudian pada Jumat, 8 Agustus 2022, ketika rombongan Putri Candrawathi tiba di rumah, barulah diketahui penyebab keributan sewaktu di Magelang.

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1 2022: Bali United Sukses Tumbangkan Madura United dengan skor 3-1

Ferdy Sambo lantas memberitahu ke Bharada E bahwa istrinya, Putri Candrawathi telah mengalami pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Brigadir J.

Tepat pada pukul 15.24 WIB di hari yang sama, Ferdy Sambo yang dalam keadaan naik pitam langsung masuk ke dalam rumah dan naik ke kamar pribadinya sembari menunggu kedatangan Putri Candrawathi dari Magelang.

Setibanya Putri Candrawathi, FS langsung menemuinya di ruang keluarga dan meminta sang istri untuk menceritakan peristiwa pelecehan yang dilakukan Brigadir J.

Baca Juga: Jadwal Rilis Chainsaw Man Episode 10 Sub Indo, Sinopsis dan Link Nonton Bukan Otakudesu: Denji akan Dilatih

Lebih lanjut, Ferdy Sambo selanjutnya memanggil Ricky Rizal untuk bertemu di lantai tiga. Lantas ia menceritakan apa yang dialami oleh Putri Candrawathi di Magelang.

Suami Putri Candrawathi pun meminta Ricky untuk menembak Brigadir J. Namun permintaan itu ditolak dengan alasan tak kuat mental.

Lantas, Ricky Rizal pergi memanggil Bharada E untuk menghadap ke Ferdy Sambo. Setelah menanyakan kesanggupan mental.

Baca Juga: Arti Mimpi Ular Masuk Rumah yang Jarang Orang Ketahui, Menandakan Bahaya Besar atau Sebaliknya?

Bharada E kemudian diberi 1 kotak peluru 9 mm oleh Ferdy Sambo untuk menambahkan amunisi pada pistol jenis Glock 17 Nomor seri MPY 851.

Pada pukul 17.06 WIB, rombongan Putri Candrawathi tanpa Ferdy Sambo kemudian bertolak ke rumah dinas di Duren Tiga.

Ferdy Sambo berangkat menuju Duren Tiga dengan mengenakan mobil dinas Lexus LX 570 warna hitam dengan dikawal Damianus Laba Korban dan Farhan Sabillah.

Baca Juga: Manfaat Air Ketumbar Menurut dr Zaidul Akbar, Salah Satunya Bisa Sembuhkan Penyakit Paling Mematikan di Dunia

Tepat pukul 17.10 WIB, Ferdy Sambo sampai dan bertemu dengan Kuat Maruf di lantai satu dengan keadaan emosi.

Dengan nada marah, Ferdy Sambo lantas menanyakan dimana Ricky dan Brigadir J ke Kuat Maruf.

Setelah itu Kuat Maruf memanggil Yosua dan Ricky Rizal untuk menghadap FS.

Baca Juga: dr Aisah Dahlan Ungkap Cara Cerdik Atasi Suami Selingkuh di Belakang Kita dan Ini Tanda Kalau Pasangan Bohong

Sesampainya di ruang tengah, leher Brigadir J bagian belakang langsung dipegang erat oleh Ferdy Sambo sembari menodong dengan pistol.

FS kemudian memerintahkan Brigadir J untuk jongkok sambil mengangkat tangan ke depan.

Ferdy Sambo lantas menyuruh Bharada E untuk segera menembak Brigadir J dengan pistol Glock yang sudah dikokang sebelumnya.

Baca Juga: 15 Referensi Lomba Class Meeting di Sekolah, Dijamin Bakal Berkesan dan Meriah saat Dilakukan

Mendengar perintah Sambo, Bharada E langsung mengarahkan senjata api Glock-17 Nomor seri MPY 851 ke tubuh Yosua hingga Yosua terjatuh dan terkapar mengeluarkan banyak darah.***

Rekomendasi