
inNalar.com – Salah satu kampung yang terdapat di Sulawesi Selatan, yaitu Tana Toraja ternyata memiliki tradisi unik bernama Rambu Solo yang dikenal miliki prosesi pemakaman termahal di dunia.
Rambu solo adalah rangkaian upacara yang berhubungan dengan kematian serta proses pemakaman seseorang yang berasal dari Suku Toraja. Upacara ini dipercayai sebagai tradisi untuk menyempurnakan kematian seseorang.
Menurut aturan leluhur Suku Toraja yang dikutip dari laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, kematian adalah proses berubahnya kedudukan atau status dari manusia biasa menjadi roh di alam gaib.
Baca Juga: 43 KM dari Istana Bogor, Desa Paling Unik di Jawa Barat Ini Dijuluki Kampung Berisik, Karokean Kah?
Kehidupan roh di alam gaib dianggap akan sama dengan kehidupan biasa di dunia, yang membedakan hanyalah bentuknya yang tidak terlihat dan tidak dapat diraba.
Rangkaian kegiatan yang perlu dilakukan dalam tradisi unik penduduk kampung di Sulawesi Selatan ini sangatlah rumit dan memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Mahalnya biaya pemakaman yang perlu dikeluarkan apabila seseorang dari suku Toraja meninggal tentu dipengaruhi oleh beberapa hal.
Baca Juga: Intip Perbedaan Ciri-Ciri Koin Rp 100 Rumah Gadang yang Asli dan Hasil Rekayasa
Alasan pertama disebabkan oleh jenis dan jumlah hewan yang harus dikorbankan untuk prosesi acara Rambu Solo.
Apabila penduduk di kampung unik Sulawesi Selatan ini berasal dari kalangan menengah biasanya perlu menyiapkan 8 sampai 10 kerbau dan 30 sampai 50 babi.
Sedangkan untuk golongan bangsawan, jumlah hewan kerbau yang dikurbankan bahkan bisa mencapai ratusan ekor.
Hewan-hewan yang dikorbankan dipercayai akan menjadi bekal utama dan perlengkapan yang akan digunakan di alam gaib.
Selain hewan yang dikurbankan, adanya acara jamu menjamu juga menjadi alasan mahalnya tradisi Rambu Solo.
Proses pemakaman yang dilakukan berhari-hari dan keharusan menjamu tamu yang datang dengan berbagai makanan tentu membutuhkan pengeluaran yang sangat banyak.
Baca Juga: Prediksi Villarreal vs Rayo Vallecano di Liga Spanyol 2024-2025
Tradisi pemakaman termahal di dunia yang diterapkan oleh warga kampung Sulawesi Selatan ini ternyata memiliki salah satu fakta unik yang jarang diketahui.
Fakta tersebut adalah jenazah dari orang yang telah meninggal ternyata tidak dikuburkan, melainkan akan diletakkan di gua tebing batu.
Masyarakat mempercayai bahwa semakin tinggi jenazah diletakkan di gua tebing batu, maka semakin cepat juga rohnya sampai ke dunia arwah atau akhirat.
Sebelum jenazah bersemayam di gua tinggi tersebut, akan dilakukan nyanyian dan puji-pujian untuk mengiringinya.
Kesempurnaan prosesi Rambu Solo yang sebelumnya telah dilakukan akan menentukan bentuk transformasi arwah nantinya. Arwah bisa berubah menjadi arwah gentayangan, arwah yang setingkat dewa, ataupun arwah pelindung.***