

inNalar.com – Sumatera Utara terkenal memiliki kebudayaan nenek moyang yang masih melekat hingga sekarang, tidak heran bahkan budaya leluhur telah dijaga dengan baik dan diajarkan secara turun temurun.
Salah satu suku unik yang berada di Sumatera Utara berada di sekitar danau legendari yang mendunia yang tidak lain yaitu Danau toba, suku tersebut yaitu Batak Toba.
Dari sisi budaya Batak Toba di Sumatera Utara memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri hingga berbau mistis dan sakral hingga terdapat ritual adat yang sangat menarik perhatian, antara lain yaitu,
Baca Juga: Unik Ritual di Puncak Gunung Sunu, Warga Adat Berharap Dihadapan Patung Presiden Jokowi, Ada Apa?
1. Mangokal Holi
Bagi masyarakat suku Batak Toba kematian bukanlah sebuah akhir dari kehidupan, terdapat sebuah ritual adat yang sudah dikenal sejak zaman nenek moyang yaitu dengan cara melakukan relasi pada orang yang sudah meninggal.
Mangokal Holi memiliki arti yaitu penggalian pada tulang-tulang orang sudah meninggal dan ditempatkan di kuburan lain.
Ritual adat tersebut dilakukan oleh keluarga dengan sebuah harapan para roh leluhur tersebut memberikan berkat terhadap anak keturunannya, sehingga dapat dijauhkan dari malapetaka dan bahaya.
Baca Juga: Warga Desa Sunu NTT Lakukan Ritual Ini di Depan Patung Presiden Jokowi, Ada yang Menarik Perhatian!
Setelah penggalian makam dilakukan selanjutnya tulang-tulang tersebut kaan di dibungkus menggunakan kain ulos dan dimasukkan kedalam kedalam perti saat tulang-tulang tersebut sudah dibersihkan.
Tradisi dan kebudayan suku Batak Toba Sumatera Utara selalu menghormati para leluhur yang sudah mendahului dan telah lama meninggal dunia.
2. Horja
Upacara adat yang satu ini juga sama halnya untuk menghormati para leluhur yang sudah lama meninggal, uniknya upacara adat ini memiliki sebuah tahapan penting yaitu penyembelihan hewan kurban.
Hewan yang dikurbankan untuk pelaksanaan upacara adat di suku Batak Toba Sumatera Utara ini memiliki nilai yang ritualistik dan sebagai tanda pengorbanan.
Pelaksanaan dari kegiatan ritual adat ini dipimpin oleh tetua adat atau dukun, sebelum melakukan aktivitas pemujaan altar akan dipenuhi dengan hiasan da simbol-simbol batak dan juga patung leluhur.
3. Kerando Roto
Nama tersebut merupakan sebuah kendaraan yang terbuat dari kayu untuk mengangkat jenazah, kendaraan tersebut memiliki roda empat.
Bentuk dari Keranda Roto yaitu sebuah bangunan rumah adat Batak Toba yang terdapat jambul di depan maupun di belakang dan menjadi ciri khas yang digunakan sebagai tanda pengenal.
Perlu diketahui bahwa Kerando Roto di Sumatera Barat hanya diperbolehkan untuk orang tua yang meninggal dan memiliki status ‘Saur Mauli Bulung’ atau disebut dengan orang tua yang seluruh anaknya telah membinah rumah tangga atau menikah dan memiliki cucu cicit.
Melansir video yang diunggah akun youtube @SiPardalanTV, sejak zaman dahulu setiap orang yang meninggal dan mendapatkan julukan Saur Mauli Bulung akan berangkat mengendarai Keranda Roto untuk sampai di pemakaman.***