Punya Cadangan 900 Juta Ton, GEMS Optimis Batu Bara Makin Cuan di 2024, Kerukan Paling Jumbo Ada di Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Sebanyak…

inNalar.com – Meski performa laba perusahaan menurun di tahun 2023, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) rupanya masih percaya diri tahun ini bakal ada takdir cerah menanti.

Keoptimisan itu didukung dengan adanya simpanan cadangan 900 juta ton batu bara milik GEMS yang sebagian besar berada di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Site tambang BIB milik anak usahanya, yakni PT Borneo Indobara ini masih jadi andalan perusahaan sebagai ladang cuan di tahun 2024.

Baca Juga: Panjangnya 170 Meter, Jembatan Baru di Kalimantan Selatan Ini Berhasil Hubungkan 2 Kabupaten, Tipe Konstruksinya…

Bagaimana tidak, area konsesinya tersebut luasnya mencakup 24.100 hektare dengan masa izin keruk berlaku hingga 2036.

“BIB yang memiliki cadangan terbesar kurang lebih sebesar 600 juta ton,” dikutip inNalar.com dari hasil paparan publik GEMS dalam keterbukaan informasi BEI tertanggal 6 Oktober 2023.

Harga batu bara yang anjlok di sepanjang tahun 2023, rupanya tidak membuat PT Golden Energy Mines Tbk patah semangat.

Baca Juga: Telan Rp23 Miliar, Ruang Publik di Kota Bandung Ini Disulap Jadi Kawasan dengan Fasilitas Lengkap, Ada Ruang Teater hingga…

Sebagai gambaran, berkaca dari laporan keuangan perusahaan per 31 Oktober 2023, GEMS hanya mampu meraup laba dari hasil penjualan batu bara sebesar US$ 559 juta.

Padahal pada tahun sebelumnya, perusahaan ini mampu mencetak profit hingga US$ 722 juta.

Meski begitu, pihaknya tetap optimis bahwa harga batu bara bakal naik di tahun 2024. Ada beberapa pemicu yang bisa jadi harapan cerahnya komoditas ini.

Baca Juga: Punya 624 SPKLU, Kini PLN Tambah Infrastruktur Kendaraan Listrik di Gedung Kementerian BUMN Guna Dukung Transisi Energi

Selain melihat dari batu bara yang mulai meningkat di kuartal IV 2023, pengaruh dari meningkatnya permintaan pasokan batu bara dari negara-negara empat musim juga bisa jadi salah satu poinnya.

Sebab pada masa musim dingin, tentunya kebutuhan pasokan komoditas ini akan semakin meningkat.

Selain antisipasi musim dingin, rupanya pengaruh perang ukraina yang memburuk menyebabkan beberapa negara Eropa pun beralih ke bahan bakar ini untuk menyalakan pembangkit listriknya.

Baca Juga: ‘Pengkhianat’ AC Milan Hakan Calhanoglu Buat Sumpah Serapah Cintai Inter Milan Bukan Karena Uang, Lalu Apa?

Sehingga dengan kondisi ini, harga batu bara disebut dapat terpantik naik di kuartal IV 023 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Ditambah lagi komoditas ini dipandang masih berpotensi digunakan setidaknya 60 – 70 persen pembangkit listrik di seluruh dunia.

Sebab, bagaimana pun batu bara masih menjadi sumber energi yang berlimpah dan murah, itulah mengapa GEMS tetap yakin dengan eksistensi produk komoditasnya.

Baca Juga: Pengeluaran Bengkak Jadi 1,38 Miliar USD, Pendapatan GEMS Merosot Tipis Berkat Ekspor Batu Bara, Negara Ini Paling Bikin Cuan

Sebagai informasi tambahan, PT Golden Energy Mines Tbk juga memiliki konsesi batu bara di beberapa provinsi lainnya.

Luas lahan keruk terbesar kedua miliknya berada di Kalimantan Tengah, tepatnya berada di Kabupaten Barito Utara dan Timur.

Adapun Izin Usaha Pertambangan di wilayah tersebut mencakup 11.455 hektare dengan masa berlaku izinnya hingga 2028.

Baca Juga: Gelontorkan Dana APBN-APBD Rp2,1 Triliun, Megaproyek Bendungan Tertinggi Ini Dihantui Status Mangkrak Karena Ditolak Warga, Mengapa?

Selain itu, ada pula lahan tambang di Kabupaten Musi Banyuasin di Sumatera Selatan dan Dhamasraya di Sumatera Barat.

Luas areanya melega hingga 4.739 hektare dengan masa berlaku izin penambangannya hingga 2027 mendatang.

Adapun yang paling kecil berada di Kabupaten Bungo, Jambi dengan konsesi seluas 2.610 hektare yang memiliki sisa izin keruk 5 tahun lagi.***

Rekomendasi