Pulau Pingelap Seluas 455 Ha di Mikronesia Ini 10 Persen Penduduknya Hanya Dapat Melihat 3 Warna!

inNalar.com – Pulau Pingelap atau dikenal sebagai Pulau Mikronesia memiliki banyak sekali keunikan dan keindahan alam.

Pingelap sendiri merupakan sebuah atol di Samudra Pasifik, salah satu dari 3 pulau yang dihubungkan dengan sistem karang dan pusat laguna.

Masyarakat di Pulau Mikronesia ini memiliki bahasanya sendiri, yaitu bahasa Pingelap yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Luasnya Hanya 1,8 Km2, Pulau Terpencil di Mikronesia Ini Dihuni oleh Orang Buta Warna Total, Kok Bisa?

Jumlah penduduk di pulau yang luasnya hanya sekitar 455 hektar di tengah Samudra Pasifik ini mencapai 250 orang.

Diketahui bahwa sebanyak 10 persen penduduk di Pulau Pingelap mengalami kondisi buta warna total atau akromatopsia.

Kondisi tersebut merupakan hasil dari perkawinan sedarah yang dilakukan usai terjadinya badai topan di masa lalu.

Baca Juga: Isi Materi di UI, Capres Ganjar Candakan Beli Gas Melon Berarti Miskin, Netizen: Candaannya Perlu Diganti

Oleh karena itu, penduduk pulau yang mengalami kondisi akromatopsia hanya mampu melihat 3 warna, yaitu hitam, putih, dan abu-abu.

Meskipun demikian, pada malam hari diketahui bahwa penglihatan penduduk Pulau Mikronesia yang buta warna total malah sangat baik.

Pulau yang berada di tengah perairan Samudra Pasifik ini dipenuhi oleh pantai putih berkilau.

Baca Juga: Dibangun 1963, Museum di Kalimantan Tengah Simpan Keunikan Suku Dayak hingga Dilirik Turis Asing, Lokasinya…
Pada daratan yang luasnya hanya 455 hektar tersebut, terdapat 2 buah gereja dan 1 sekolah dasar.

Tidak hanya itu, terdapat pula rumah-rumah beton dengan struktur jerami dan tiang yang menjadi tempat tinggal penduduk.

Masyarakat yang tinggal di atol tersebut kerap mengadakan pesta untuk memperingati kematian dan pernikahan.

Warga disana memiliki pakaian yang khas, baik untuk pria maupun wanita. Pakaian berasal dari pola benang seni terang dan gelap yang ditenun.

Namun, terdapat pula pakaian yang menggunakan bahan dari serat kembang sepatu liar dan serat, kemudian ditenun menjadi kain kasar.

Pulau Pingelap atau Mikronesia dengan luas 455 hektar dikenal sebagai pulau dengan iklim tropis terbaik.

Pasalnya, daerah yang memiliki iklim tropis ini suhu udaranya sangat hangat dan curah hujan sangat lebat sepanjang tahun.***

 

 

 

Rekomendasi