Puing-puing Pesawat TNI AU Ditemukan di Area Pegunungan Pasuruan, Tim Investigasi Fokus Cari FDR Guna Akses Data Penerbangan

inNalar.com – Dua pesawat milik TNI AU terjatuh di Pasuruan, Jawa Timur.

Puing-puing dari kedua pesawat tersebut ditemukan di area pegunungan Pasuruan dengan lokasi berbeda.

Diketahui pesawat TNI AU tersebut sebelumnya sedang berlatih terbang formasi dan berangkat dari Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.

Baca Juga: Sukses Gelar Konser di Jakarta, Coldplay Beri Kapal Pembersih Sampah untuk Sungai Cisadane, Bagaimana Cara Kerjanya?

Sebelum dua pesawat ini terjatuh, dikabarkan mereka sempat mengalami hilang kontak.

Akibat kejadian ini, sebanyak empat awak pesawat telah gugur di lokasi.

Keempat awak yang gugur dalam tragedi terjatuhnya pesawat ini telah dimakamkan.

Baca Juga: Sedot Anggaran Rp254 Miliar, Begini Penampakan Proyek Kelok 18 di JJLS Pansela Yogyakarta

TNI AU Kini Tengah Bentuk Tim Investigasi 

Melansir dari Antara, Kadispenau Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati mengungkapkan bahwa saat ini tengah membentuk tim investigasi terjatuhnya dua pesawat TNI AU di Pasuruan.

Tujuan utamanya yakni untuk mencari FDR atau Flight Data Recorder pesawat yang merekam berbagai informasi penting.

Seperti data mesin, data penerbangan, data komunikasi, video penerbangan, dan lainnya.

Baca Juga: Wah Sayang Banget! 5 Golongan TNI Ini Tak Dapat Tunjangan Kinerja dari Menteri Keuangan, Siapa Saja?

Menurutnya, setelah diketahui FDR tersebut diharapkan dapat mencegah kejadian yang sama ke depannya.

TNI AU akan melakukan investigasi dengan mempertimbangkan beberapa faktor.

Seperti awak, mesin, misi, manajemen, dan medium secara menyeluruh terhadap penyebat pesawat ini terjatuh.

Tim investigasi juga bertugas untuk memeriksa kondisi pesawat yang telah terjatuh di lokasi.

Agung Sasongkojati juga menghimbau kepada masyarakat yang menemukan puing agar tidak mengambil dan memindahkannya.

Pasalnya, puing-puing pesawat tersebut sangat diperlukan untuk melakukan proses investigasi lebih lanjut nantinya.

Kronologi Terjatuhnya 2 Pesawat TNI AU di Pasuruan

Sebelumnya sebanyak 2 pesawat tempur EMB-314 Super Tucano sempat hilang kontak pada pukul 11.18 WIB.

Kedua pesawat TNI AU ini sendiri telah lepas landas dari Lanud Abdurachman Saleh.

Tepatnya pada pukul 10.51 WIB untuk menjalankan latihan formasi terbang khusus.

Pada proses latihan ini sendiri sebenarnya terdapat 4 pesawat yang terlibat.

Semua pesawat juga lepas landas dari lokasi yang sama dengan pesawat yang terjatuh.

Untuk pesawat dengan nomor registrasi TT-3111 serta TT-3103 sendiri telah hilang kontak.

Kemudian selang lama TNI AU memperoleh laporan bahwa keduanya terjatuh di lokasi berbeda.

Satu berada di sebelah utara serta lainnya agak ke sebelah utara daerah pegunungan.

Untuk pesawat TT-3111 sendiri diterbangkan oleh Komandan Skadron Udara 21 yakni Letkol Pnb Sandhra.

Kemudian kursi penumpangnya diisi oleh Kepala Dinas Personel Landud Abdurachman Saleh yakni Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya.

Sedangkan untuk pesawat TT-3103 diterbangkan oleh Kepala Ruang Operasi Lanud Abdurachman Saleh yaitu Mayor Pnb Yuda A.Seta.

Kursi penumpangnya sendiri diisi oleh Danwing Udara 2 Lanud Abdurachman Saleh yaitu Kolonel Pnb Subhan.

Seorang saksi mata yakni Sekretaris Desa Keawung, Kec. Puspo, Pasuruan Dani Kusdiantoro mengungkapkan bahwa ia sempat melihat pesawat sebelum terjatuh.

Pada saat itu, cuaca di sekitarnya memang sangat berkabut. Pesawatnya sendiri terbang cukup rendah.

Kabut yang tebal tersebut menghalangi penglihatan pengemudi sehingga menabrak ke area tebing.

Satu pesawat terjatuh di area Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Kemudian lainnya jatuh di tebing wilayah Perhutani.***

 

Rekomendasi