

inNalar.com – Ustadz Abdul Somad menyebut ada satu amalan puasa sunnah di bulan Muharram yang sangat utama untuk dilaksanakan oleh umat muslim.
Namun, menurut Ustadz Abdul Somad, umat muslim pun perlu mengetahui cara yang tepat agar puasa sunnah di bulan Muharram ini tidak serupa dengan ibadahnya kaum Yahudi.
Oleh karena itu, Ustadz Abdul Somad mengimbau umat muslim untuk memperhatikan tata cara pelaksanaan amalan puasa sunnah di bulan Muharram dengan benar.
Baca Juga: Cek Fakta: Ditinggal Nikah Denny Caknan, Happy Asmara Dilamar Delva di Hari Ulang Tahunnya ke 24?
Ustadz Abdul Somad sebut ada empat bulan yang disebut dengan 4 bulan haram, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Dilansir dari YouTube Sahabat UAS Indramayu, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa umat muslim dianjurkan untuk melakukan amalan yang paling utama pada keempat bulan ini, salah satunya pada bulan Muharram.
Lebih lanjut, disebutkan olehnya bahwa amalan utama yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Muharram itu adalah melaksanakan puasa-puasa sunnah.
Baca Juga: Cara Mengatasi Keputihan Secara Alami Bagi Penderita Diabetes Melitus, Berikut Informasi Detailnya
Khusus pada bulan Muharram, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa ada ibadah sunnah yang utama dilakukan pada bulan ini, yaitu puasa Asyura.
Da’i masyhur ini pun mengimbau umat Muslim untuk mencatat tanggal kapan 10 Muharram agar bisa mengetahui tepatnya waktu pelaksanaan puasa Asyura.
Sebagai informasi tambahan, puasa Asyura akan jatuh pada tanggal 28 Juli 2023.
Ustadz Abdul Somad menerangkan bahwa amalan puasa sunnah yang terbaik pada bulan Muharram ini ialah dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, yakni 9, 10, dan 11 Muharram 1445 H atau 27 – 29 Juli 2023.
Namun, Ustadz Abdul Somad pun menambahkan jika umat muslim tidak sanggup melaksanakan puasa sunnah Asyura ini selama tiga hari, disarankan baginya untuk menyelisihi puasanya kaum Yahudi.
Meski begitu, Ustadz Abdul Somad tetap mengimbau umat muslim untuk menyelisihi puasa yang biasa dilakukan oleh orang-orang Yahudi.
Demi menyelisihi puasa kaum Yahudi pada tanggal 10 Muharram itulah mengapa disarankan olehnya untuk melaksanakan puasa Asyura selama tiga hari berturut-turut.
Adapun jika tak sanggup melaksanakannya selama tiga hari, maka Ustadz Abdul Somad menyarankan umat muslim untuk melaksanakan amalan puasa Asyura dengan memilih salah satu dari dua hari itu saja, yaitu antara sebelum atau sesudah tanggal 10 Muharram.
Meski pelaksanaan puasa Asyura ini serupa dengan kaum Yahudi, Da’i lulusan Universitas Al Azhar ini pun menegaskan bahwa tidak ada perbedaan di antara para ulama terkait perintah amalan sunnah di bulan Muharram ini.
Apa sebab orang Yahudi melaksanakan puasa pada tanggal 10 Muharram sebagaimana umat muslim? Ustadz Abdul Somad menjelaskannya melalui penyajian salah satu hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, diterangkan olehnya bahwa kaum Yahudi melaksanakan puasa karena alasan khusus.
Alasan khusus kaum Yahudi melaksanakan puasa pada tanggal yang sama dengan umat muslim ialah karena pada hari itu merupakan bentuk syukur mereka.
Pasalnya, Allah telah memenangkan Nabi Musa ‘alaihissalam dengan cara menenggelamkan Fir’aun la’natullah ‘alaih.***(Aisyah Dianmar Adzani)