PT Pertamina Gandeng Perusahaan Asal Aljazair untuk Eksplorasi Bisnis Migas di Luar Negeri, Teken Kontrak hingga 2025?

inNalar.com – PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penandatanganan Amandement of  Memorandum of Understanding atau MOU dengan salah satu perusahaan asal Aljazair, Sonatrach.

Perusahaan migas ini akan bekerja sama dengan PT Pertamina untuk melakukan kolaborasi dalam eksplorasi serta produksi migas luar negeri.

Selain itu, penandatanganan MOU tersebut juga dilakukan sebagai upaya dekarbonisasi potensi kerja sama pengembangan Carbon Capture & Storate (CCS) atau Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS).

Baca Juga: Telan Rp1,6 Triliun, Bendungan Berkapasitas 98 Juta M3 di Konawe Sulawesi Tenggara Rampung Lebih Cepat Berkat Gunakan Sistem Digital BIM, Apa Itu?

Termasuk penggunaan energi yang ramah lingkungan salah satunya seperti Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Penandatanganan kontrak ini dilakukan di Kantor Pusat Sonatrach pada Rabu 20 Desember 2023 oleh A. Salyadi Saputra selaku Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangunan Usaha PT Pertamina.

Kemudian dilakukan juga oleh Ferhat Ounoughi selaku Direktur Pengembangan Bisnis dan Pemasaran Sonatrach.

Baca Juga: Beroperasi pada Tahun 2025, Inalum Telah Gelontorkan Dana Mencapai Rp3,8 Triliun untuk Smelter Alumina di Mempawah Kalimantan Barat

Lalu disaksikan oleh Direktur Utama PT Pertamina Internasional EP dan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi.

Diketahui bahwa MOU yang baru ditandatangani ini adalah amandemen dari MOU sebelumnya pada tahun 2021.

Dengan begitu, penandatanganan MOU baru bersama Aljazair ini merupakan peranjangan kerjas sama antara kedua perusahaan terkemuka tersebut sampai akhir kontraknya nanti di 2025.

Baca Juga: Gandeng Kontraktor China, Bendungan Jumbo Rp4,15 T di Sulawesi Selatan Ini Mulai Dibangun Pakai Konstruksi CFRD, Apa Itu?

Salyadi Saputra menjelaskan bahwa adanya perpanjangan kontrak tersebut menjadi bukti keseriusan PT Pertamina dalam menggarap lapangan di luar negeri.

Termasuk dalam hal ekspansi bisnis di panggung dunia sehingga kedua perusahaan ini akan memiliki hubungan yang lebih kuat lagi dari sebelumnya.

Sebelumnya, dua perusahaan ini telah melakukan penandatanganan kontrak baru untuk mengelola blok migas 405A pada 15 Juni 2023 lalu.

Baca Juga: Sempat Ambruk, Bendungan Senilai Rp1,6 Triliun di Konawe Sulawesi Tenggara Ini Bakal Rampung Lebih Awal, Kini Masuki Tahap…

Ia berharap bahwa dengan adanya momentum kerja sama ini diharapkan ke depannya semakin banyak peluang lain dalam mengelola blok migas baru.

Dengan begitu, PT Pertamina akan terus melanjutkan kolaborasi yang terintegrasi bersama Sonatrach. Terutama di wilayah lainnya yang memiliki potensi migas besar.

Usaha hulu migas ini sendiri dilakukan oleh PT Pertamina Internasional EP atau PIEP di bawah naungan Subholding Upstream Pertamina.

Baca Juga: Hanya Disokong Dana Rp214 Miliar, Landasan Pesawat di Pekanbaru Seluas 321 ha Ini Dipugar Angkasa Pura Jadi Bandara Berstandar Global

Nantinya PIEP tersebut mengelola aset-aset di skala internasional dengan tujuan utama untuk mengakuisisi sekaligus mengelola lapangan migas di luar negeri.

Termasuk mencari sumber-sumber migas baru yang ada di berbagai belahan dunia. Hal ini dilakukan agar mendapatkan pemenuhan kebutuhan migas domestik sehingga dapat mendukung ketahanan energi secara nasional.***

Rekomendasi