

inNalar.com – Proyek Strategis Nasional atau PSN di Provinsi Jawa Barat ini adalah Pelabuhan Patimban.
Pelabuhan Patimban ini merupakan salah satu proyek andalan Jabar yang diproyeksikan mampu membuka gerbang laut ekonomi baru Indonesia.
Diketahui proyeksi akhir infrastruktur pintu laut ini akan digesa Kementerian Perhubungan hingga memiliki kapasitas 7 juta peti kemas (TEus).
Baca Juga: Telan Rp1,47 Triliun, Bendungan Mbay NTT Diklaim Bakal Lipatgandakan Produksi Beras Petani
Namun demikian, pengembangan daya kapasitas muatannya dibangun secara bertahap menjadi 3 fase.
Fase awal dermaga ini dibangun kemampuan daya tampungnya bisa mencapai 3,75 peti kemas (TEus).
Tahap selanjutnya Kementerian Perhubungan berambisi untuk terus mengembangkan kapasitasnya hingga 5,5 juta peti kemas (TEus).
Sementara tahap akhir akan diupayakan untuk bisa melayani hingga 7 juta peti kemas (TEus).
Kapasitas daya tampung terus dimaksimalkan Kemenhub guna optimalkan lahan seluas 356 hektare.
Muatan Pelabuhan Patimban di Subang ini tentu diiringi dengan pembiayaan bernilai jumbo yang diketahui mencapai Rp43,2 triliun.
Adapun sumber pendanaan yang menguras kantong APBN ini diketahui sebesar Rp14 triliun.
Sementara untuk pendanaan yang dipinjami Jepang, nilai investasinya mencapai Rp9,5 triliun.
Suntikan dana dari Japan International Cooperation Agency atau JICA ini akan dikucurkan guna pembangunan Pelabuhan Patimban di tahun 2023.
Dermaga ini dinilai cukup prospektif di masa depan, karena dengan adanya dukungan infrastruktur penunjang seperti jalan tol menuju pelabuhan.
Kemudian ada pula proyek Bandara Kertajati yang lokasinya tidak jauh dari PSN Jawa Barat yang satu ini.
Adapun dampak positif yang diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi daerah Cirebon, Subang, dan Majalengka.
Lebih lanjut, nantinya diharapkan kawasan ekonomi yang sudah ada sebagaimana halnya di Bekasi Timur, Karawang, dan Purwakarta dapat terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban ini.
Pada dasarnya urgensi pengadaan dermaga raksasa baru ini diharapkan mampu menjamah geliat aktivitas ekonomi yang tersebar di kawasan sekitarnya.
Melansir dari situs Dephub, keberadaan pelabuhan yang dinilai sangat strategis ini diharap mampu mengurangi kepadatan arus lalu-lintas terkait aktivitas ekspor dan impor yang biasanya dibebankan di Pelabuhan Tanjung Priok saja.
Baca Juga: Harga Emas Tembus Rekor! Menabung Sejak 10 Tahun Lalu Untung 113,14 Persen
Mengenai gambaran ke depannya, diproyeksikan aksesibilitas sarana transportasi di dermaga ini akan menuntaskan jalur jalan tol dan kereta api.
Harapannya jika proses pembangunan sudah selesai seluruhnya, diharapkan kapasitas muatan tampung kendaraan hanya mencapai 218.000 unit, maka ke depannya akan kuat menampung hingga 600 ribu kendaraan.
Demikian informasi mengenai proyek triliunan Kementerian Perhubungan yang proses pembangunannya semakin masif.***