

inNalar.com – Proyek peningkatan jalan pelosok Tamansari di Kabupaten Bogor tidak seindah nasib pengerjaan infrastruktur lain di wilayah Jawa Barat yang berhasil rampung di akhir 2023.
Sebut saja PSN Jawa Barat yang berhasil diresmikan tahun ini seperti Bendungan Cipanas dan Leuwikeris hingga Jalan Tol Bocimi, agaknya tidak seindah nasib proyek betonisasi di jalan yang satu ini.
Pengerjaan Jalan Dukuh Manis Nambo – Sukajaya ini diketahui belum kunjung selesai dan tampak belum ada progres pengerjaannya.
Baca Juga: Alami Kerugian Besar pada Triwulan III 2023, Utang PT Merdeka Copper Gold Tbk Semakin Membengkak?
Padahal nilai pagu anggaran untuk perbaikan jalan tersebut menyedot biaya hingga Rp1,39 miliar berdasarkan data LPSE.
Sumber pembiayaan proyek jalan penghubung dua daerah di Kecamatan Tamansari ini pun mengambil dari APBD 2023.
Pembiaran pengerjaan ini pun berujung pada keluhan warga setempat karena cukup mengganggu aktivitas masyarakat yang berlalu – lalang di sekitar lokasi proyek.
Bahkan pengerjaan galian yang ditujukan untuk pelebaran jalan malah tertutup longsoran hingga 4 meter dan belum ada perbaikan, setidaknya hingga 13 Desember 2023.
Apabila menilik geografis jalan pelosok di Kecamatan Tamansari ini, memang daerah tersebut masuk rawan ambles dan longsor.
Menurut hasil assesment BPBD Kabupaten Bogor, daerah tersebut berada di wilayah yang curah hujannya cukup tinggi.
Sehingga tanah longsor dan jalan ambles pun kerap terjadi di sepanjang jalan pelosok di Kecamatan Tamansari.
Apabila merujuk dari data LPSE Kabupaten Bogor, sebenarnya tender proyek ini telah selesai dilaksanakan.
Namun sayangnya pihak kontraktor pembangun yang terpilih tidak melengkapi pembuktian kualifikasi sesuai jadwal yang ditetapkan.
Adapun proyek betonisasi di jalan pelosok Kabupaten Bogor ini meliputi beberapa agenda pengerjaan proyek ini meliputi beberapa agenda berikut.
Di antara pengerjaan yang dilakukan adalah pengerasan beton semen sehingga lintasan sepanjang 306 meter dan lebarnya 4 meter ini pun dapat mulus dan nyaman untuk dilalui.
Selain itu ada pula pengerasan jalan sepanjang 489 meter yang rencananya dilakukan pengerasan aspal dengan ukuran lebar jalan yang serupa.
Perlu adanya evaluasi lebih lanjut dari pihak Pemerintah Kabupaten Bogor, mengingat konektivitas jalan cukup penting bagi perekonomian daerah.
Mengingat kekayaan alam eksotisnya hingga budaya unik daerah Tamansari cukup potensial untuk dikembangkan dari sisi sektor pertanian maupun pariwisata.
Sektor agrowisata juga mampu mendongkrak pendapatan wilayah masyarakat sekitar, sehingga perbaikan jalan sangat berarti bagi masyarakat sekitar.
Meski begitu, keterbatasan lebar jalan hingga keamanan jalur untuk dilintasi bus pariwisata pun perlu menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Bogor.
Meski longsor dan curah hujan wilayah yang cukup tinggi menyumbang bisa menjadi potensi kendala penyelesaian, diharapkan adanya kejelasan mengenai proses pengerjaannya.***