

InNalar.com – Proyek pembangunan smelter memiliki fungsi yaitu mendorong perekonomian Indonesia agar lebih maju seperti proyek pembangunan yang dilakukan di Kalimantan Barat.
Proyek pembangunan smelter pertambangan di Kabupaten Ketapang barat terkenal dengan produksi bauksit yang melimpah.
Tetapi proyek pembangunan smelter tersebut akan tertunda, hal tersebut disebabkan adanya pembangunan yang dilakukan oleh 2 perusahaan yang berada di Kabupaten ketapang Kalimantan Barat.
Perusahaan tersebut meliputi PT Lamang Minang dna juga PT. Sumber Bumi Marau yang belum menunjukkan adanya progres pembangunan yang signifikan.
Diketahui bahwa progres pembangunan smelter di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat tersebut memiliki perselisihan yaitu data yang berada di Dektoral Jenderal Mineral dan Batubara tidak sama dengan realita yang dilihat.
Pasalnya pembangunan smelter pertambangan bauksit yang tertera dalam data Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara kedua perusahaan tersebut sudah mencapai proyek pembangunan 30 persen sampai 99 persen.
Bahkan pemerintah terus melakukan adanya dorongan dan peningkatan perekonomian dalam bentuk pembangunan smelter.tidak hanya itu Indonesia sekarang memiliki smelter dengan jumlah 4 buah yang telah beroperasi.
Tidak hanya itu pembangunan smelter masih terus dilakukan, bahkana saat ini terdapat proyek pembangunan 8 buah smelter.
Tetapi nyatanya proyek pembangunan Smelter yang berada di Kalimantan Barat ini berbanding jauh dengan data Dektoral Jenderal Mineral dan Batubara, bahkana pembangunannya belum menunjukkan pencapaian secara signifikan.
Bahkan proyek pembangunan smelter di Kalimantan Barat ini masih berupa pembukaan untuk lahan dan juga akses jalan masuk menuju lokasi proyek pertambangan.
Proyek pembangunan yang terkesan manipulasi tersebut perlu adanya pengawasan dan turun tangan langsung dari pihak Kementerian ESDM.
Hal tersebut bertujuan untuk melihat progres secara langsung atas proyek pembangunan smelter di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Ketapang.
Pengecekan terus dilakukan agar proyek pembangunan smelter dapat serius dan selesai secepatnya.
Petambangan yang memiliki smelter tentunya memiliki dampak positif salah satunya yaitu penyerapan pada tenaga kerja.
Baca Juga: Proyek Megah Rp 1,4 Triliun, Bangunan Mewah Bak Mall Dubai di Jambi Memiliki Luas Hingga 7,4 Hektar
Sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat.***