‘Proyek Mercusuar’ Prabowo di Bali Utara, Potensi Penumpang Bandara Tembus 24,99 Juta Orang di 2053


inNalar.com –
Ramainya sorotan pelarangan ‘Proyek Mercusuar’, gebrakan Presiden RI Prabowo Subianto di Bali Utara semakin menggema.

Progres mega proyek bandara baru di Bali Utara besutan PT BIBU Panji Sakti ini rupanya semakin melaju cepat Progres realisasinya.

Perusahaan konstruksi legendaris asal China bernama Changye Construction Group Co, Ltd berhasil digaet usai lawatan resmi kenegaraan Prabowo ke negaranya langsung.

Baca Juga: Reformasi Pendidikan 2025 Abdul Mu’ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta

Dukungan Presiden terhadap proyek ini begitu besar meski istilah ‘Proyek Mercusuar’ tengah menjadi pembahasan hangat usai arahannya kepada Menteri Bappenas pada Rabu, 23 Oktober 2024 lalu.

Memang, Presiden RI menggarisbawahi proyek megah yang diperbolehkan adalah infrastruktur yang berikan sumbangsih signifikan terhadap daerah.

Lantas, seberapa signifikan dampak mega proyek bandara baru di Bali Utara ini? Benarkah potensi penumpangnya akan menjanjikan setelah realisasi ambisi ini diwujudkan?

Baca Juga: Inilah Gambaran Mengikuti SKB CPNS Kejaksaan RI, Calon Jaksa Mari Merapat!

Volume Penumpang Bandara Ngurah Rai Berpotensi Membludak di 2042

Berdasarkan penghitungan para Peneliti UGM dalam FSTPT 2023, tren potensi pertumbuhan penumpang dari tahun ke tahun memang selalu mengalami peningkatan.

Apabila berkaca pada rekam jejak data volume penumpang pesawat di Bali (2012 – 2019) rata-rata ada pertumbuhan 6,77% untuk arus domestik dan 8,79% untuk wara-wiri perjalanan internasional.

Baca Juga: Trik Lolos SKB CPNS 2024 Bagi Calon Dosen, Intip 8 Prediksi Pertanyaan Wawancara Berikut

Potensi naiknya perkembangan penumpang semakin mendorong Pemerintah RI dibuat perlu menggesa proyek ini sebagaimana Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi sukses dibangun.

“Kapasitas Bandara Ngurah Rai diperkirakan akan terlampaui pada tahun 2042,” dikutip dari Berkala FTSPT dalam Journal UNEJ.

Semakin lancarnya arus lalu lintas tol, potensi wisata di Bali pun tentu akan semakin berkembang usai konektivitas terbuka.

Baca Juga: Begini Trik Lolos SKB Praktik Kerja Guru CPNS 2024 Kemenag, Auto Memikat Tim Penilai

Berdasarkan pada potensi itulah Pemerintah RI mengukur kemampuan Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak akan muat menampung pesatnya volume penumpang yang kian meningkat setiap tahunnya.

Pasalnya kapasitas batas optimasi volume penumpang di bandara yang sekarang hanya mentok di angka 40 juta orang setiap tahunnya.

Lantas, apakah ‘Proyek Mercusuar’ bandara baru Bali Utara akan memberikan kontribusi signifikan dari segi potensi penumpangnya?

Baca Juga: Terlambat Pilih Lokasi Tes SKB CPNS 2024 Bisa Bikin Auto Gugur? Ini Penjelasannya dari BKN

Dalam ‘Analisis Potensi Penumpang Bandara Baru Bali Utara’, hasil studi mengungkap dengan detail dengan target lokasi penlok proyek berada di Kabupaten Buleleng.

Akses dari berbagai wilayah menuju Kabupaten Buleleng sendiri diproyeksi menyerap 6% dari seluruh pengunjung yang tengah berkunjung ke Pulau Dewata ini.

Disebut pula dalam penghitungan tersebut bahwa pada tahun ini saja potensi penumpang menuju bandara Bali Utara di tahun 2024 mencapai 1,24 juta orang, “24,99 juta pada tahun 2053,” lengkapnya.

Proyek ini dinilai memberikan kontribusi signifikan hingga disebut Prabowo Subianto sebagai calon dari Hongkong baru bisa jadi merujuk pada potensi tersebut.

Keterbukaan pintu internasional yang lebih mendominasi cukup berpotensi membuat pariwisata di Pulau Dewata semakin diperhitungkan investor asing mau pun dampaknya bagi negara sendiri.***

Rekomendasi