Proyek JJLS Tetap Dilanjutkan, Begini Nasib Gua yang Ditemukan di Gunungkidul

inNalar.com – Proyek pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) di Kalurahan Planjan, Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta sebelumnya sempat tertunda dan di alihkan ke proyek lain.

Hal itu dikarenakan adanya penemuan gua pada Selasa, 15 Oktober 2024 oleh pekerja proyek pembangunan JJLS.

Berdasarkan keterangan dari warga di Kalurahan Planjan, Warijan mengungkapkan, gua tersebut ditemukan pada malam hari tepatnya pukul 21.30 WIB.

Baca Juga: Skor ESG dalam S&P Global Meningkat, BRI Tembus Posisi 5 Persen Teratas di Sektor Perbankan Global

Ia juga sempat masuk ke dalam gua tersebut. Namun, mulut gua tersebut terlalu sempit sehingga dirinya harus merangkak untuk masuk.

Diketahui, di dalamnya terdapat banyak stalaktit dan stalagmit, serta masih meneteskan air.

Sementara itu, pihak Kepala Dias Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul, Hary Sukmono mengungkapkan, gua tersebut adalah fenomena alam yang ada di area itu.

Baca Juga: Kempiskan Dana 600 Miliar Yen, Perusahaan Jepang Ini Bangun Gedung Pencakar Langit Tertinggi Berbahan Kayu

Ia menyebut penemuan tersebut adalah hal biasa karena Gunungkidul sekitar 50 persennya merupakan area karst.

Sebelumnya telah dilakukan kajian yang melibatkan beberapa pihak yakni Dinas Perhubungan, Dinas PUPESDM DIY, dan Satgas Jalan Nasional.

Selain itu, melibatkan pula akademisi dan ahli karst dalam kajian tersebut.

Baca Juga: Miris! Proyek Perumahan di Kawarang Gagal, 200 KK Terisolasi dari Dunia Luar Sejak Kejatuhan Era Soeharto

Kajian yang dilakukan tidak hanya dari sisi geologi yang meliputi kondisi gua, dan kelayakan gua. Tetapi juga terkait fungsi dari gua itu nantinya.

Penelitian dilakukan selama kurang lebih 1 minggu. Berdasarkan data, terdapat 770 gua dan song di Kabupaten Gunungkidul.

Tim Universitas Gajah Mada (UGM) telah mengeluarkan hasil dan rekomendasi atas penelitian gua di Proyek JJLS ini.

Baca Juga: Whoosh! Melesat Tajam 350 Km per Jam, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sampai Viral di Media Asing

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa gua memiliki luas 497,57 meter persegi.

Gua tersebut berhiaskan ornamen yang masih aktif dan lengkap. Oleh karena itu mempertahankan dan melindungi keberadaannya perlu menjadi prioritas pemerintah.

Sebagian besar gua membentang miring ke dalam tebing menjauhi badan jalan JJLS. Tetapi, ada sebagian kecil lorong gua yang keluar tebing menjauhi badan jalan.

Baca Juga: Siap Jadi Ikon Baru Riau! Jembatan Senilai Rp7 Triliun Ini Bakal Bikin Indonesia-Malaysia Makin Akrab

Lebih lanjut, proses pembangunan dapat dilanjutkan dengan memperhatikan beberapa hal seperti memberi jarak aman antara dinding gua terluar.

Dengan rencana tebing hasil pemotongan atau pengeprasan bukit kurang lebih 2 m dari bagian terluar gua yang menjorok ke rencana jalan.

Selain itu, semakin menjauh sesuai kestabilan lereng jalan yang akan dibuat juga memberikan tambahan penstabil lereng di tebing-tebing yang berbatasan dengan dinding gua.

Untuk menjaga kestabilan lereng dan atas gua akan membuat review desain kontruksi jalan khusus di sekitar penemuan gua.

Kemudian, untuk melindungi gua agar tetap berjalan sebagaimana mestinya maka gua tidak akan dibuka lagi jadi tetap ditutup.*** (Ummi Hasanah)

Rekomendasi