

inNalar.com – Jembatan Walahar Karawang akhirnya dibangun kembali setelah mangkrak selama tiga tahun lamanya.
Jembatan Walahar merupakan penghubung antara Kecamatan Klari dan Kecamatan Ciampel, pembangunan pertamanya dimulai pada tahun 2019 dan terpaksa terhenti karena adanya Covid 19.
Namun akhirnya Pemkab Karawang memutuskan untuk melanjutkan kembali pembangunan jembatan tersebut.
Dilansir dari unggahan Instagram Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana Rabu, (30/08/2023) pembangunan Jembatan Walahar memiliki total anggaran sebesar Rp51 miliar dengan bantuan dana dari Pemprov Jawa Barat.
Dana Rp 51 Miliar tersebut dibagi menjadi dua tahap, tahap pertama menghabiskan dana Rp15 miliar yang digunakan untuk membangun pondasi dan lain sebagainya, Rp36 miliar dari sisa anggaran akan digunakan untuk pembangunan tahap kedua.
“Progres pengerjaan jembatan Walahar tahap kedua tahun 2023 ini telah sampai pembuatan tiang pancang jembatan,” tulis Bupati Karawang di akun Instagram pribadinya pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Cellica berharap jembatan ini bisa menjadi solusi dari kemacetan yang sering terjadi di daerah tersebut agar distribusi barang menjadi lebih lancar.
Bupati Karawang tersebut juga mengatakan bahwa jalur wilayah Ciampel – Klari merupakan jalur menuju kawasan dan zona industri, sehingga seringkali terjadi kemacetan.
Jembatan yang membentang sepanjang 130 meter dengan lebar 7 meter ini ditargetkan akan selesai pada akhir 2023, yang rencananya akan ditinjau serta diresmikan hari ini oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Baca Juga: Dikendalikan Belanda Sejak 1830, Inilah Keris Pangeran Diponegoro yang Dikembalikan ke Indonesia
Sebelumnya Cellica juga mengungkapkan bahwa selain Jembatan Walahar, PUPR memiliki proyek pembangunan lain yang akan dibangun dalam waktu dekat.
Jembatan tersebut antara lain, Jembatan Cigunungsari Pangkalan dengan alokasi dana sebesar Rp6 Miliar, yang rencananya akan dibangun sepanjang 40 meter dengan lebar 7 meter, serta Jembatan Tirtamulya arah Ciselang yang memiliki panjang 45 meter dan lebar 5 meter dengan alokasi anggaran yang sama.
Dikabarkan saat ini Pemkab Karawang sedang menyiapkan pembebasan lahan guna pembuatan oprit sepanjang 150 meter yang meliputi 13 makam, lima bidang hak milik, serta 12 bidang milik Perum Jasa Tirta (PJT) II.
Pembebasan lahan tersebut nantinya akan melibatkan tim Kantor Jasa Penilai Publik atau KJPP, dengan menggunakan biaya Rp3,5 miliar dari dana APBD.
Bukan hanya Pemkab, masyarakat sekitar Walahar juga berharap pembangunan jembatan ini cepat selesai agar tidak lagi terjadi kemacetan.***