Proyek Jalan Tol Yogyakarta Bikin PUPR Putar Otak, Gaet UGM Demi Atasi Biaya Konstruksi Gemuk Rp18,61 Triliun


inNalar.com – Kendala proyek jalan tol di Yogyakarta tidak hanya soal waktu, tetapi juga terkait biaya konstruksi.

Kementerian PUPR sampai libatkan tenaga ahli UGM demi atasi persoalan biaya konstruksi Jalan Tol di Yogyakarta.

Lintasan sepanjang 75,82 kilometer ini menjadi perhatian khusus lantaran biaya pembangunan semakin menggemuk.

Baca Juga: Kalahkan Rekor Trans Jawa, Jalan Tol Terpanjang RI Ini Bikin Pengusaha di Sumatera Selatan Bisa Napas Lega, tapi…

Proyek Jalan Tol Yogyakarta – Bawen ini mulanya disebut memakan dana investasi sebesar Rp14,62 triliun, melansir dari Kementerian Keuangan.

Namun seiring progres, BUJT Jasa Marga Jogja Bawen mencatat adanya pembengkakan biaya konstruksi.

Menggemuknya biaya konstruksi disebabkan oleh desain jalan tol Yogyakarta yang dinilai masih belum optimal.

Baca Juga: LMAN Rogoh Duit Rp834,2 M Demi Proyek Jalan Tol di Sumatera Utara, Ada Potensi Cuan Selain KSPN Danau Toba?

Jasa Marga mencatat adanya kenaikan biaya pada Rencana Teknik Akhir (RTA) setelah pleno.

Dari enam seksi yang dibangun, ongkos bangun tol tersebut menggembung hingga Rp18,61 triliun.

Biaya pembangunan paling besar berada di ruas seksi I, yakni menembus Rp5,15 triliun.

Baca Juga: Desain Unik Jembatan Tol 3D Senilai Rp11,05 Triliun di Batang, Jawa Tengah: Bikinnya Bak Susun Lego Raksasa!

Padahal dalam tahapan desain awal, estimasi biaya konstruksi jalan tol di Yogyakarta ini hanya Rp2,82 triliun.

Tampak bengkak pula biaya konstruksi ruas tol Jogja-Bawen seksi V, yakni sebesar Rp4,15 triliun.

Pada akhirnya solusi dari permasalahan over costrun proyek ini menjadi perhatian khusus.

Baca Juga: Tol Muara Enim Didepak dari PSN dan Batal Dibangun, Begini Suara Kekecewaan Masyarakat Sumatera Selatan

Kementerian PUPR gaet tenaga ahli Fakultas Teknik UGM guna merancang optimasi desain jalan tol di Yogyakarta.

Pendampingan dari tenaga ahli universitas ternama ini dilakukan guna memastikan hasil rencana semakin detail.

“Dalam tahapan desain dilakukan desain oleh Tim LKFT UGM dan hasil dari basic desain UGM dilanjutkan oleh tim Konsultan Perencana untuk pendetailan,” dikutip inNalar.com dari Kementerian PUPR.

Baca Juga: Investasi Totalnya Rp14,5 Triliun, Ruas Tol di Sumatera Selatan Ini Didepak dari PSN

Alhasil, terdapat struktur lintasan ruas tol yang akan dioptimasi menjadi struktur pelengkung.

Lebih rincinya, optimasi desain di lintasan Tol Jogja-Bawen ini berada di seksi II sampai dengan IV.

Jadi struktur lintasan ruas mulanya berupa box underpass, selanjutnya dioptimasi menjadi bentuk pelengkung.

Kendati demikian, solusi tersebut tetap memiliki kendala tersendiri dalam proses realisasinya.

Struktur pelengkung yang menjadi usulan optimasi desain Jalan Tol Jogja-Bawen ini belum banyak digunakan.

Selain itu, upaya menekan biaya bangun ini akan memakan waktu yang cukup panjang.

Pasalnya usulan optimasi desain perlu menunggu pengesahan dari Ditjen Bima Marga Kementerian PUPR.

Bagaimana pun, lintasan ruas tol yang satu ini diharapkan menjadi solusi pembangkit ekonomi regional.

Tidak hanya menguntungkan DI Yogyakarta, tetapi juga daerah sepanjang jalan tol yang melintas di Jawa Tengah.

“Efek domino dari itu semua, diharapkan terjadinya akselerasi pembangunan yang mengondisikan pemulihan ekonomi yang bersifat endogen, berkualitas, berkelanjutan, dan merata,” ungkap Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Lebih lanjut, ungkap tutur Sri Sultan Hamengku Buwono X dikutip inNalar.com dari Portal Pemerintah Provinsi Jogja.

Kendala pembebasan lahan yang sempat menghadang proyek jalan tol ini akhirnya pun mulai terurai.

Sejumlah desa terdampak jalan tol Jogja-Bawen sudah mulai mendapatkan uang ganti rugi lahan.

Apabila sesuai target awal, diharapkan proyek ini dapat rampung di awal tahun 2025 mendatang.***

Rekomendasi