
inNalar.com – Sebuah proyek besar gedung pencakar langit di Jakarta Pusat sedang dalam progres dibangun semegah Menara Kembar Petronas Malaysia.
Kemegahan gedungnya digadang bakal memakan gelontoran dana senilai Rp10,6 triliun. Pantaslah jika proyek ini diproyeksikan menjadi salah satu yang termegah di Indonesia.
Pembangunannya dilakukan di atas lahan bersejarah, yakni bekas Menara Taspen yang dahulu dikenal sebagai Gedung Artha Loka.
Jadi calon bangunan tertinggi kedua di Indonesia ini dibangun dari hasil kolaborasi tiga perusahaan pengembang properti.
Di antara ketiga perusahaan pengembang yang terlibat dalam proyek megah tersebut meliputi PT Taspen Properti Indonesia, PT Benhil Property, dan Mitsubishi Estate Co.
Rencana ini secara positif dinilai potensial menjadi landmark baru terbesar di Jakarta. Keunggulan salah satunya karena masterplan desainnya berbasis green and sustainable building.
Sebagaimana gedung pencakar langit ini disebut bakal saingi Menara Kembar Petronas Malaysia, bangunannya nanti akan terbagi menjadi dua tower.
Tower pertama tingginya sekitar 331 meter persegi, sedangkan tower kedua memuncak hingga 276 meter persegi.
Kemegahannya yang menjulang di atas lahan seluas 3,3 hektare, gedung pencakar langit ini bakal dibangun luasnya mencapai 205.000 meter persegi.
Jika sesuai rencana, masing-masing tower akan menjulang tinggi tersusun dari 72 dan 63 lantai dan akan memiliki lantai bawah tanah (basement) sebanyak 5 lantai, menghimpun data yang disajikan oleh Instagram @bluemooncm78.
Menariknya, proyek prestisius ini dananya didukung sepenuhnya oleh Jepang, sedangkan Indonesia melalui Taspen menyediakan lahan eks bangunan Taspen.
Nantinya, peruntukan calon menara kembar yang sedang dibangun di Jakarta Pusat ini akan digunakan untuk kantor, luxury residential, dan area pusat perbelanjaan.
Mitsubishi Estate, Co. bersama PT Taspen berambisi untuk menciptakan bangunan berskala internasional dengan desain arsitektur berbasis ramah lingkungan.
Berdasarkan informasi ter-update pada empat bulan lalu, gedung pencakar langit ini sudah mulai terbangun sebanyak 3 lantai ke atas dan ke bawah.***