

inNalar.com – Jalan tol yang melintasi Kota Palembang, Sumatera Selatan ini bisa dibilang megaproyek paling bernasib mujur.
Pasalnya proyek strategis jalan tol kepunyaan Sumatera Selatan di Palembang ini sempat lalui fase progres yang kritis alias nyaris mangkrak.
Bagaimana tidak, pembangunan infrastruktur ini dibangun pada masa pandemi sekitar tahun 2020.
Progres pembangunan jalan tol yang juga melintasi Kota Palembang ini pun akhirnya sempat terperosok dalam fase kritis.
Kondisi tersebut hampir bikin Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan ketambahan proyek jalan tol mangkrak.
Kendala utama yang dihadapi kala itu tidak jauh dari persoalan ongkos proyek yang bikin pening pihak pengelola.
Sebagai selingan informasi, pihak pengelola lintasan lebar ini adalah Waskita Karya.
Untuk menjalankan proyek ini, perusahaan konstruksi ini sempat rogoh duit sendiri sebesar Rp3,03 triliun.
Tidak dapat dipungkiri, pembangunan jalan tol di Sumatera Selatan saat pandemi membuat progres seksi I terasa berat.
Pihak pembangun infrastuktur jalan tol ini sempat kekurangan dana sebesar Rp7 triliun, berharap dapat asupan fulus dari perbankan.
Sebagai informasi, lintasan tol yang dimaksudkan adalah Tol Kayu Agung-Palembang-Betung atau Kapalbetung.
Progres pembangunan jalan tol di Sumatera Selatan ini akhirnya menemukan titik terang.
Pembangunan Seksi I dan IIA sepanjang 42,5 kilometer akhirnya berhasil mengaspal pada April 2020.
Adapun kedua seksi yang berhasil beroperasi ini membentang dari Kayu Agung sampai dengan Kramasan.
Tidak jadi berakhir sebagai proyek mangkrak, pihak pembangun mendapat pencerahan dari negara.
Setahun setelahnya, Waskita Karya diketahui mendapatkan asupan modal tambahan dari negara sebesar Rp7,9 triliun.
“Waskita Karya mendapatkan PMN 2021 senilai Rp 7,9 triliun,”dikutip inNalar.com dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas.
Progres pembangunan jalan tol seksi II dilanjutkan dari Kramasan hingga Muslilindas.
Adapun bentang lintasan tol kedua daerah tersebut panjangnya mencapai 24,9 kilometer.
Kementerian PUPR mengonfirmasi progres konstruksi per Maret 2024 untuk seksi tersebut memasuki 77,91 persen.
Demi realisasi jalan tol di Sumatera Selatan cepat selesai, progres pembangunan Seksi III dilanjutkan secara bersamaan.
Perlu diketahui, seksi terakhir ini membentang dari Muslilindas hingga Betung, panjangnya 44,29 kilometer.
Adapun progres konstruksi jalan tol tersebut, per Maret 2024, sudah memasuki 53,8 persen.
Usai melalui lika-liku ongkos proyek, akhirnya Megaproyek Jalan Tol Kapalbetung di Sumatera Selatan ini positif bisa lanjut.
Bahkan, diproyeksikan tol yang satu ini bisa selesai konstruksi pada akhir tahun 2024.
Itu berarti, waktu perjalanan dari Kayu Agung hingga Betung di Sumatera Selatan makin cepat.
Ditambah lagi potensi mekarnya perekonomian daerah yang dilintasi akan semakin merata.
Tidak hanya Kota Palembang saja, tetapi 3 kabupaten di Sumatera Selatan ini diharap makin lejit pula perekonomiannya.
Ketiga kabupaten yang dilintasi Tol Kapalbetung ini meliputi Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Banyuasin.***