

inNalar.com – Jagat raya internet kembali dihebohka dengan berita meninggalnya seorang wanita yang merupakan pacar dari anak seorang anggota DPR.
Korban diketahui bernama Dini Sera Afrianti. Sedangkan pacarnya yang diduga sebagai pelaku penganiayaan bernama Gregorius Ronald Tannur.
Penganiayaan ini berawal saat korban diajak oleh Gregorius Ronald Tannur ke Blackhole KTV di Surabaya.
Gregorius Ronald Tannur sendiri adalah putra dari seorang anggota DPR bernama Edward Tannur.
Karena anaknya terjerat kasus yang menggemparkan, tentunya fakta jika ayahnya merupakan anggota DPR pun juga menarik perhatian para warganet.
Dilansir inNalar.com dari DPR RI, Edward Tannur S.H. adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang tergabung dalam fraksi Partai Kebangkitan Rakyat (PKB).
Sedangkan daerah pemilihannya masuk ke Nusa Tenggara Timur (NTT) II.
Edward Tannur lahir pada 02 Desember 1961. Yang artinya, umur dari Edward Tannur saat ini adalah 61 tahun.
Ayah dari Gregorius Ronald Tannur ini lulusan S1 Hukum di Universias PGRI, Kupang.
Edward Tannur menjabat sebagai DPC PKB Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai ketua dari tahun 2006 hingga sekarang.
Sebelumnya, dari tahun 2009 hingga 2014, Edward Tannur juga pernah menjabat sebagai calon legislatif DPR RI.
Kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anak dari Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, ini saat ini masih dalam penyelidikan.
Namun, pada Jumat, 06 Oktober 2023, siang, Gregorius Ronald Tannur telah ditetapkan sebagai tersangka.
Meskipun begitu, kejelasan dari kasus ini masih menunggu konferensi pers dari Kapolrestabes Surabaya.
Selain itu, juga beredar video korban yang merupakan pacar dari Gregorius Ronald Tannur tergeletak lemah di basement.
Video ini diunggah oleh akun Twitter (X) @pn7l7h dengan caption “Ini siapa yang ngerekam kok bisa sambil ketawa??”
Pada video tersebut, tubuh korban yang tergeletak lemas itu dihampiri oleh beberapa orang sepertinya security dari tempat tersebut.
Dalam video yang beredar tersebut, pernyataan perekam video yang merekam sembari tertawa tentu mengundang komentar negatif dari warganet.
“Ngilu rasane mbak.., pelakunya harus dihukum berat” komentar salah satu warganet di postingan video tersebut.***