

inNalar.com – Siapa sangka, pembangunan infrastruktur listrik berbasis EBT telah dicanangkan di Jawa Barat sejak tahun 1957.
Kala itu, PLN mendapatkan kewenangan untuk merancang bendungan di Kabupaten Purwakarta yang didesain mampu mengaliri listrik melalui PLTA.
Dengan anggaran jumbo sebesar US$ 230 Juta, akhirnya pembangkit listrik ini berhasil terwujud seiring dengan rampungnya Bendungan Jatiluhur.
Baca Juga: Habiskan Rp22,9 Triliun! Pembangunan IKN Progresnya Capai 71 Persen, Apa Saja yang Dibangun?
Perlu diketahui, Bendungan Jatiluhur selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 1967.
Pada dasarnya waduk itu dibangun dengan nama pahlawan nasional bernama Ir H Djuanda.
Namun akhirnya nama yang lekat hingga kini adalah sematan lokasi kecamatan dimana infrastruktur tersebut didirikan.
Adapun hingga kini pembangkit listrik yang berhasil dibangun itu hingga kini tetap mempertahankan nama asalnya, yakni PLTA Ir H Djuanda.
Setelahnya, PLTA Ir H Djuanda ini memiliki kapasitas yang terpasang hingga 150 Mega Watt (MW).
Pembangunannya sempat dikritik karena dianggap kapasitas yang terpasang dinilai terlalu overcapacity alias kelebihan kapasitas.
Sebab, pada tahun tersebut kebutuhan listrik di Ibukota Jakarta hanya memerlukan kapasitas 50 MW.
Kendati demikian, akhirnya infrastruktur ini tetap dijalankan sebagaimana mestinya dan dikelola oleh Perum Jasa Tirta II.
Terintegrasi dengan Bendungan Jatiluhur, PLTA di Purwakarta ini dilengkapi dengan enam unit turbin.
Kapasitasnya kemudian semakin dikembangkan lagi pada tahun 1998 hingga memiliki daya listrik sebesar 187,5 MW.
Alhasil, produksi listrik yang mampu dihasilkan rata-rata setiap tahunnya bisa mencapai 2.700 kWh setiap harinya, melansir dari Sinbad SDA PUPR.
Listrik tersebut sebagian dipasok untuk kebutuhan daerahnya sendiri dan selebihnya dipasok ke PLN.
Melalui jaringan bertegangan milik PLN sebesar 150 kV, pasokan listrik ke Bandung pun bisa terealisasi sejak 1965.
Adapun aliran listrik menuju Jakarta baru terealisasikan setahun setelahnya.
Hingga kini PLTA Ir H Djuanda menjadi andalan pasokan listrik nasional meliputi Pulau Jawa dan Bali.
Namun siapa sangka pembangkit listrik berbasis EBT ini telah menyimpan histori panjang bersama dengan perjuangan pembangunan Bendungan Jatiluhur.
Diproyeksikan PLTA di Kabupaten Purwakarta ini bakal menjadi salah satu penopang utama dalam mendukung program Nett Zero Emission 2060.***