

inNalar.com – Kabupaten Pasuruan memiliki kondisi topografi berupa dataran tinggi dan rendah setinggi 0 hingga 3.300 meter di atas permukaan laut.
Dataran tinggi tersebut masuk ke dalam Kawasan Gunung Bromo dan Gunung Welirang yang berada di tenggara.
Kondisi tersebut menyebabkan Pasuruan dapat menghasilkan tanaman hias seperti mawar, melati, dan anthurium.
Selain itu, Pasuruan juga dikenal sebagai produsen bunga krisan dan sedap malam paling besar di Jawa Timur.
Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Timur, jumlah produksi bunga krisan di Pasuruan mencapai 94.530.890 tangkai per tahun 2023.
Sedangkan banyaknya bunga sedap malam yang dihasilkan pada periode yang sama mencapai 76.541.694 tangkai.
Baca Juga: Wow! Hutan Durian Terluas di Asia Tenggara Rupanya Ada di Jawa Timur, Tepatnya di Desa Wisata Ini
Bunga krisan sendiri menjadi bunga khas Kabupaten Pasuruan dan banyak digunakan sebagai dekorasi karena kecantikan warnanya.
Wilayah yang banyak memproduksi bunga krisan adalah Kecamatan Tutur.
Lahan budidaya bunga krisan digarap oleh sejumlah kelompok petani yang tersebar di beberapa desa antara lain Desa Blarang, Tlogosari, Gendro, Andonosari, Kayu Kebek, Ngadirejo, dan Desa Tutur.
Budidaya tanaman menggunakan teknologi irigasi tetes, bibit bervarietas unggul dan pemupukan berimbang, sehingga lahan budidaya mampu memproduksi krisan dalam jumlah besar.
Terlebih, pemerintah turut memberikan dukungan terhadap pengembangan kawasan krisan secara berkelanjutan melalui penyaluran APBN, APBD Kabupaten, dan APBD Provinsi.
Bahkan, lahan krisan mengalami peningkatan sebesar 2-3 hektare setiap tahunnya.
Krisan tidak hanya didistribusikan di sekitar Jawa Timur saja, namun juga telah mencapai luar pulau seperti Makassar dan Bali.
Sementara itu, bunga sedap malam mayoritas dibudidayakan di Kecamatan Rembang.
Kelompok tani mengembangkan varietas tanaman sedap malam yang menjadi unggulan nasional antara lain Roro Anteng dan Dian Arum.
Tanaman bertangkai panjang itu tumbuh dengan kualitas baik. Terlihat dari kerapatan susunan bunga dan bentuk kelopak bunga yang cukup tebal.
Setali tiga uang dengan krisan, bunga sedap malam juga memiliki banyak peminat dari luar daerah seperti Jakarta, Mataram, Bali, Makasar dan Palembang.
Pemkab Pasuruan melakukan pendampingan kepada kelompok petani sedap malam untuk mendorong perluasan pasar.
Tidak hanya itu, petani milenial yang tergabung dalam kelompok Youth Entrepreneurship and Employment Support Services turut membuat inovasi menggunakan bunga sedap malam.
Limbah bunga tersebut diolah menjadi pupuk. Bagian bunga diubah menjadi teh celup, dan bongkolnya dijadikan sebagai pakan ternak.
Harga jual bunga sedap malam dibedakan menurut grade-nya. Sedap malam grade paling tinggi dibanderol mulai Rp4 ribu per tangkai.
Bunga dengan grade rendah dijual seharga 500 rupiah per tangkainya.***