

inNalar.com – Mantan sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menjelaskan tentang subsidi BBM.
Yaitu penjelasan Presiden Jokowi mengenai alasan negara lain yang tidak perlu melakukan subsidi BBM kepada masyarakatnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebutkan bahwa jika tidak ada negara lain yang sekuat Indonesia.
Yaitu dalam memberikan dana subsidi BBM dengan jumlah yang sangat besar kepada masyarakat.
Presiden Jokowi menyebutkan bawa peryataannya mengenai anggaran negara dalam subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menurut laporan yang dikeluarkan pemerintah, negara harus mengeluarkan uang Rp502 Triliun hanya untuk subsidi BBM.
Pemerintah menyebutkan bahwa anggaran tersebut sudah sangat besar untuk subsidi BBM.
Selain itu Presiden Jokowi juga sempat membandingkan harga BBM di Indonesia dan luar negeri.
Said Didu kemudian memberikan tanggapan dari perkataan Presiden Jokowi yang membandingkan dengan negara lain.
“Tapi negara lain tidak perlu lakukan subsidi seperti kita karena : 1) harga BBM mereka tidak naik drastis karena kurs mata uang mereka tidak melemah seperti yang dialami Indonesia,” jelas Said Didu.
Diketahui saat ini kurs mata uang dollar terhadap rupiah melemah dan mencapai Rp14.838 untuk satu dollar Amerika Serikat.
Kelemahan kurs dollar menyebapkan kenaikan harga sejumlah komoditi.
Selain itu Said Didu juga menjelaskan atas permasalahan pelemahan rupiah terhadap dollar.
Said Didu juga mengungkapkan perbandingan pendapatan dan daya beli warga negara lain dibandingkan Indonesia.
“2) pendapatan perkapita dan daya beli rakyat mereka jauh lebih tinggi,” jelas Said Didu di akun twitter miliknya.***