Pondok Pesantren di Cilacap Ini Ajarkan Santrinya Peduli Lingkungan dan Miliki Beragam Aktivitas Unik

inNalar.com – Pesantren Al-Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap ini berikan solusi hijau dan tanamkan kesadaran peduli lingkungan kepada para santrinya.

Jika para umumnya pondok pesantren identik dengan pengajaran kitab kuning, akan tetapi di pesantren yang satu ini berbeda.

Di pondok pesantren yang terletak di Kabupaten Cilacap ini, para santrinya diajarkan untuk peduli lingkungan. Begitu juga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para santri ini berbeda dengan kegiatan di pesantren lainnya.

Baca Juga: SAAJA, Sekolah Gratis untuk Anak Jalanan di Tengah Himpitan Gedung Kota Jakarta

Selain mengaji dan belajar mendalami ilmu agama islam, santri di Pesantren Al-Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap ini juga diajari untuk mengolah sampah dengan baik.

Jadi, di pesantren ini para santri tidak sekadar diajarkan belajar dan mengaji kitab kuning, tetapi juga diajarkan untuk mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.

Pondok Pesantren Al-Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap ini berikan solusi hijau melalui beberapa kegiatan yang dilaksanakannya.

Baca Juga: Pertama di Indonesia! Pesantren di Banten Ini Jadi Cahaya Bagi Tunanetra Muslim untuk Menimba Ilmu Agama

Sejak tahun 2013, pondok pesantren di Cilacap ini Bersama para santrinya sudah mengelola rumah inovasi daur ulang bank sampah nusantara untuk mengelola sampah di pesantren.

Hal ini diamini Shoiman Nawawi, selaku Sekretaris Dewan Pelaksana Kyai Non Akademik yang menyebutkan bahwa bank sampah di pesantren tersebut sudah ada sejak tahun 2012.

Ide bank sampah tersebut muncul pertama kali saat sampah di pesantren Al-Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap menumpuk dan membuat tidak nyaman.

Baca Juga: Patrick Kluivert Bawa Mantan Pemain Belanda Berdarah Maluku Jadi Asisten di Timnas Indonesia, Siapa? Cek Profilnya

Atas hal itu, tercetuslah bank sampah nusantara sebagai inovasi daur ulang agar sampah tidak lagi menjadi mudharat tetapi justru akan membuat manfaat.

Sampah-sampah di pondok pesantren di Cilacap ini dibawa ke bank sampah nusantara. Selanjutnya oleh para santri akan dilakukan pemilahan antara sampah organik dan sampah nonorganik.

Sampah nonorganik yang berupa botol bekas atau plastik akan dijual. Sementara sampah organiknya akan disulap menjadi pupuk organik dan magot.

Tidak ada keraguan di benak para santri untuk mengelola dan mengolah sampah-sampah di pesantren tersebut. Sebab, dengan mengelola sampah-sampah akan memberikan manfaat dan bernilai berkah.

Selain kegiatan pengolahan sampah, terdapat kegiatan lain yang dilakukan di pesantren ini. Salah satunya dengan menggarap sawah yang luasnya kurang lebih 3.5 hektar.

Baca Juga: Dijuluki Sekolah Lego, Sekolahan di Lombok Barat Dibangun Menggunakan Daur Ulang Sampah Plastik

Dengan perlakuan organik, meskipun belum 100 persen pengimplementasiannya pesantren Al-Ihya Ulumaddin mencoba menanam tanaman holtikultura yang bisa dengan aman dikonsumsi para santri.

Berbagai tanaman holtikultura seperti sayuran, buah, dan bunga sudah dicoba ditanam di perkebunan pesantren ini. Selain itu, telah dicoba juga penanaman talas sebagai kebutuhan pangan alternatif.

Jadi, itulah informasi mengenai pondok pesantren Al-Ihya Ulumaddin Kesugihan Cilacap yang ajarkan para santrinya lebih peduli lingkungan. ***