Polusi Udara Jadi Masalah, Siti Nurbaya Bahas Strategi Penanggulangan: Ada Modifikasi Cuaca hingga Tanam Pohon

inNalar.com – Permasalahan polusi udara di Indonesia, salah satunya di wilayah Jabodetabek tengah menjadi perhatian.

Melalui acara PODKABS YouTube Sekretariat Kabinet RI, Siti Nurbaya selaku Menteri LHK menanggapi masalah polusi udara di Indonesia.

Siti Nurbaya mengungkapkan kualitas udara itu fluktuatif. Kriteria kualitas udara juga bermacam-macam, mulai dari baik, moderat, tidak baik, sangat tidak baik, terus berbahaya.

Baca Juga: 5 Kuliner Khas Rembang Jawa Tengah Ini Bisa Menemani Waktu Berlibur, Ada Sate Srepeh yang Bikin Ngiler

Selain itu, Siti Nurbaya selaku Menteri LHK juga terus berusaha mengobservasi stasiun kualitas udara.

Misalnya, stasiuan kualitas udara di GBK, HI dan di Gambir. Rata-rata udaranya ada pada nilai moderat.

Permasalahan nilai kualitas udara bergantung pada metode yang digunakan untuk mengukurnya.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik dari Kediri Jawa Timur, Kerap Dijuluki Kota Tahu dan Pernah Disebut Daerah Paling Makmur

Seperti IQ icr, IQ iqr, dimana masing-masing memiliki metode pengukuran yang berbeda. Sehingga, hasil akhirnya berbeda.

Menurur Siti Nurbaya, metode Iqr selalu mengatakan pada bulan Juli akhir, udara Indonesia terburuk di dunia, hingga sebelum 17 Agustus.

Ketika Siti Nurbaya mengecek penilaian iqrm Indonesia jumlahnya 199.

Baca Juga: Self Healing Gak Perlu Jauh-jauh, dr Zaidul Akbar Bocorkan 3 Jurus Ampuh Agar Diri Senantiasa Bahagia

Meski demikian, menurut Nurbaya saat itu di India lebih Parah, di Meksiko bahkan di Uni Emirates Arab, kesemua daerah itu nilainya di atas 200.

Sebab itu, menurutnya masyarakat Indonesia perlu mewaspadai cara pemikiran luar.

Menurut Nurbaya cara pemikiran luar yang dipaksakan kepada psikologi politik publik, rakyat Indonesia itu masih perlu diwaspadai.

Sesuai arahan presiden, saat ini Siti Nurbaya fokus untuk mencari solusi dari Polusi udara.

Siti Nurbaya memaparkan sudah ada solusi untuk mengatasi polusi udara dan sudah pernah dilakukan.

Cara pertama mengatasi polusi udara ialah dengan Tehnik modifikasi cuaca yaitu memakai hujan buatan.

Meski demikian, karena tidak semua ada awan untuk dibuat hujan buatan maka harus mencari jalan lain.

Salah satu alternatifnya yaitu dengan cara kedua namanya tehnik modifikasi cuaca mikro.

Tehnik kedua ini dilakukan dengan menyemprotkan air dari ketinggian 2000-5000 meter dengan tujuan mempengaruhi komposisi udara.

Adapun cara tersebut sudah dilakukan selama KTT ASEAN kemarin.

Selain kedua cara di atas pemerintah juga mengusahakan dengan cara lain berupa penerapan sistem WFH, Pengendalian Emisi, dan Penanaman Pohon.

Menurut Siti Nurbaya, karena saat ini musim panas. Maka, Presiden meminta untuk mengintensifkan penanaman pohon saat musim penghujan.

Terakhir, ada cara yang penting ialah dengan mengawasi industri.

Hal tersebut karena, terdapat salah satu pabrik yang bahan bakarnya berupa plastik.

Sedangkan untuk langkah jangka panjang mengatasi polusi udara, Siti Nurbaya berpesan agar masing-masing menjaga siklus udara, diantaranya dengan tidak sembarangan membakara sampah. ***

 

Rekomendasi