

inNalar.com – Proyek Jalan Tol Trans Sumatera memang tidak terlepas dari pengadaan lahan, khususnya di kawasan hutan.
Salah satu yang menarik menjadi sorotan adalah pembangunan ruas Tol Jambi-Rengat yang kini dikabarkan masih dalam tahap pemetaan lokasi dan survei lapangan.
Ruas Jambi-Rengat memiliki panjang mencapai 198 km dan akan menjadi salah satu jalur tol terpanjang di Sumatera.
Baca Juga: Alhamdulillah! PNS dan PPPK Mulai Setara, Simak Aturan Batas Usia Terbaru dalam UU ASN 2023
Menghubungkan Provinsi Jambi dan Riau, pembangunan jalan tol ini sebagian besarnya akan menerabas kawasan hutan.
Setidaknya 92% lahan yang dilalui ruas Jambi-Rengat adalah kawasan perhutanan.
Persentase itu disebutkan setara dengan 736 hektare lahan hijau yang harus dikorbankan.
Baca Juga: Gaji Bulan Desember Segera Cair, Pensiunan PNS Wajib Perhatikan Hal Ini Agar Tak Ada Keterlambatan
Hal itu kabarnya juga telah mendapatkan perizinan dari Kementerian KLKH melalui diterbitkannya SK tentang Persetujuan Kawasan Hutan.
Ruas ini nantinya akan terbentang sepanjang 116,5 km di Provinsi Jambi.
Sedangkan di Provinsi Riau sendiri akan membentang sepanjang 81,5 km.
Baca Juga: Cek KTP! Ini 5 Syarat Agar Tenaga Honorer Dapat Diangkat Jadi PNS, Batas Usianya…
Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) sebelumnya mencatat bahwa proyek ini membutuhkan investasi sebesar Rp58,6 triliun.
Sempat tersendat masalah pendanaan, proyek Tol Jambi-Rengat akhirnya mendapatkan pinjaman dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) senilai Rp23 triliun.
Sebagai informasi, AIIB adalah lembaga keuangan multilateral yang didirikan dan berkantor pusat di China.
Lembaga keuangan multilateral ini didirikan oleh 57 negara, termasuk Indonesia.
Inisiatornya adalah Xi Jinping saat berlangsunya KTT APEC di Bali, Oktober 2013, dengan misi meningkatkan capaian sosial dan ekonomi di kawasan Asia.
Lantas, mengapa bisa pembangunan jalan Tol Jambi-Rengat bisa dipinjami AIIB?
Jawabannya karena salah satu fokus AIIB adalah di sektor infrastruktur yang dianggap sebagai dasar untuk mencapai pertumbuhan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Diketahui, pembangunan Jambi-Rengat ini akan menerobos satu kabupaten dan 3 kecamatan di Provinsi Riau.
Sedangkan di Provinsi Jambi, ada 3 kabupaten dan 7 kecamatan yang akan dilalui jalan ini.
Proyek jumbo ini akan dikerjakan oleh PT. Hutama Karya dengan target operasi pada tahun 2025. ***