Pesona Surga Indonesia Timur, Wisata Bahari Maluku Ini Pernah Menjadi Tempat Pengasingan Bung Hatta


InNalar.com – Keindahan Indonesia bagian timur terus membuat siapapun menjadi takjub. Salah satunya adalah Banda Neira yang berada di Maluku.

Banda Neira termasuk kedalam gugusan pulau yang ada di Kepulauan Banda. Dahulu saat masa penjajahan, Kepulauan Banda sangat terkenal dengan rempah-rempah.

Hingga tidak mengherankan banyak orang yang datang, mulai dari pedagang hingga penjajah datang ke kepulauan Banda Neira.

Baca Juga: Setengah Jam Dari Candi Borobudur, Terdapat Wisata Budaya Gunung Tidar di Kota Magelang Ini Penuh Misteri, Kok Bisa?

Selain kaya akan rempah-rempah, Banda Neira juga terkenal dengan kekayaan alam. Bahkan ada salah satu kutipan yang terkenal dari Sutan Sjahrir yang berbunyi “Jangan mati sebelum ke Banda Neira.”

Terdapat beberapa tempat menarik yang bisa dikunjungi saat ke Banda Neira. Berikut beberapa di antaranya sebagai berikut.

Pertama, Benteng Belgica yang merupakan peninggalan pemerintaha VOC Belanda. Benteng ini berada pada ketinggian 30 meter dari atas permukaan laut.

Baca Juga: Taman Nasional Baluran Banyuwangi, Kepingan Sabana Afrika yang Membentang di Jawa Timur

Dibangun pada tahun 1611 oleh Gubernur Jenderal Pieter Bot menawarkan pemandangan menakjubkan. Dahulu benteng ini digunakan sebagai pusat pemerintahan era Portugis.

Namun saat Belanda mengambil alih, Benteng Belgica digunakan untuk memantau lalu lintas kapal di Banda Neira.

Kedua, Pulau Naika yang tidak berpenghuni. Meskipun tidak berpenghuni, namun menawarkan hamparan pasir putih sehingga membuat pengunjung betah.

Baca Juga: Buktikan Kejantanan Pria! Suku di Maluku Jadikan Kepala Manusia Sebagai Mas Kawinnya

Ketiga, Istana Mini Neira yang dahulu digunakan sebagai tempat tinggal Gubernur VOC. Tempatnya yang luas menjadikannya mudah untuk dikenali. Di bagian depan, terdapat pantai biru yan jernih yang menambah keindahan.

Keempat, Gunung Api Banda yang punya ketinggian 656 mdpl. Jika tertarik kesana, perlu waktu dua jam perjalanan untuk ke puncak gunung.

Kelima, Rumah Pengasingan Bung Hatta. Di rumah ini, Mohammad Hatta diasingkan sebagai tahanan politik selama enam tahun bersama dengan Sutan Sjahrir.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Leuweung Sancang, Tempat Moksa Prabu Siliwangi

Alasan beliau diasingkan karena menolak pemerintahan Belanda. Sedangkan alasan Belanda melakukan pengasingan adalah agar sikap Mohammad Hatta bisa melunak, namun hal tersebut gagal.

Keenam, Lava Flow yang menawarkan pengalaman snorkeling yang memukau. Di tempat ini, ekosistem terumbu karenag dan kehidupan laut masih sangat alami.

Lava Flow juga menjadi habitat bagi ikan lionfish. Area Lava Flow terbentuk dari aliran lava saat gunung api Banda meletus.

Baca Juga: Surga Dunia di Kulon Progo! Desa di Pegunungan Menoreh ini Masuk 50 Besar Penghargaan ADWI 2024

Ketujuh, Pulau Hatta yang berada di ujung Kepulauan Banda pada awalnya bernama Pulau Rosengain. Namun namanya berubah ketika Mohammad Hatta diasingkan di tempat ini.

Hal yang menjadi daya tarik di pulau ini adalah hamparan pasir putih dan ombak pantai yang tenang. Tidak hanya hamparan pasir dan ombak, pemandangan saat menyelam juga jadi daya tarik karena masih sangat terawat.***(Muhammad Arif)

 

Rekomendasi