

inNalar.com – Membahas perusahaan terkaya, kebanyakan orang pasti akan memikirkan perusahaan Google, Microsoft, atau Apple.
Padahal, gabungan kekayaan Google, Microsoft, Apple, Facebook, Samsung, Amazon, dan lainnya tidak dapat mengalahkan perusahaan terkaya di Indonesia.
Perusahaan di Indonesia satu ini telah dinobatkan sebagai perusahaan terkaya di dunia, bahkan sepanjang sejarah.
Penasaran dimana? Dilansir inNalar.com dari video TikTok yang diunggah oleh akun ELTHA STORY, perusahaan ini berpusat di kota yang kini disebut Jakarta.
Perusahaan ini adalah perserikatan dagang yang dibentuk oleh Belanda bernama Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).
VOC merupakan perusahaan multinasional pertama, dan perusahaan bursa saham pertama di dunia.
Serikat dagang Belanda ini memiliki nilai kekayaan sebesar USD7,9 triliun atau sekitar Rp110 ribu triliun rupiah.
Jika kekayaan tersebut dihitung dengan nilai uang pada saat ini, kekayaan VOC setara dengan gabungan 20 perusahaan terkaya saat ini.
20 perusahaan di antaranya adalah Apple, Google, Microsoft, Saudi Aramco, Facebook, Amazon, Samsung, dan VISA.
Indonesia, yang memiliki kekayaan rempah-rempah, dan berada di jalur strategis perdagangan dunia menjadi incaran kolonial Belanda.
VOC sampai mendirikan kantor pusatnya di Batavia, wilayah yang kini disebut dengan Jakarta.
Sayangnya, tindak korupsi yang dilakukan oleh sejumlah karyawan, menjadikan perusahaan ini bangkrut.
Sejarah Singkat VOC
Pada abad ke-16, terjadi banyak peperangan di Eropa, salah satunya adalah peristiwa Revolusi Belanda yang terjadi di Low Countries.
Situasi inilah yang membuat penduduk Eropa merasa perlu mencari pusat perdagangan di wilayah timur.
Indonesia, yang kaya akan sumber daya alam dan rempah-rempahnya, menjadi sasaran mereka.
Hal ini dikarenakan harga jual rempah-rempah yang sangat tinggi dan menjadi primadona harta perdagangan kala itu.
Cornelis de Houtman dan saudaranya, Frederick de Houtman, adalah orang pertama yang melakukan pelayaran ke Indonesia.
Mereka berdua berhasil mendapatkan pala dan lada, bumbu dapur khas Nusantara, dan membawa keuntungan besar.
Pelayaran itu terjadi pada tahun 1595 hingga 1597 tersebut memancing pelayaran lain ke Indonesia.
Tahun 1602, Belanda akhirnya mendirikan serikat dagang yang bernama VOC, dan memberinya hak monopoli perdagangan di Asia.
Hal ini membuat VOC mampu menjual kembali pala, lada, dan rempah lainnya dengan harga 13 hingga 14 kali lipat.
Jumlah keuntungan yang melejit, membuat Belanda semakin tamak, bahkan berniat menguasai Nusantara, sebutan Indonesia kala itu.
Tepat pada tanggal 30 Mei 1619, VOC berhasil melumpuhkan Jayakarta dan mengalahkan pasukan Kerajaan Banten.
Sejak saat itulah, mereka mendirikan Batavia sebagai kantor pusat perserikatan dagang mereka.
Hingga tahun 1669, VOC berhasil dinobatkan sebagai perusahaan terkaya dan terkuat di seluruh dunia.
Penghasilan VOC Menurun
Persaingan VOC dengan serikat dagang Inggris, British East India Company, mengantarkan mereka kepada peperangan.
Pasca perang tahap keempat antara tahun 1780 hingga 1784, perusahaan terkaya di dunia ini mengalami krisis finansial.
Ditambah, sejumlah karyawan VOC saat itu melakukan tindak korupsi, dan menyebabkan penghasilan semakin menurun.
Negara-negara lain juga turut berburu rempah-rempah, menjadi saingan baru Belanda.
Rentetan kejadian ini menyebabkan perusahaan terkaya di dunia ini resmi dibubarkan pada 31 Desember 1799. ***