Perubahan Iklim Jadi Penyebab Salju Abadi di Puncak Jaya Wijaya Menuju Punah, Begini Kata BMKG

 

inNalar.com – Perubahan iklim dan pemanasan global menyebabkan salju abadi yang berada pada Puncak Jaya Wijaya terus mengalami pencairan hingga menuju kepunahan. 

Riset yang dilakukan oleh BMKG bersama Ohio State University, Amerika Serikat, tercatat pada tiap tahun Puncak Jaya Wijaya mengalami pencairan yang sangat pasif. 

Tahun 2010 ketika riset dilakukan, ketebalan es mencapai 32 meter dengan seiring perubahan iklim sampai tahun 2015 ketebalan es terus berkurang, satu meter tiap tahunnya. 

Baca Juga: Jangan Bingung, Ini Rekomendasi Drama Korea Terbaik Sepanjang Masa, Mulai Genre Romance sampai Action

Dalam catatan BMKG di tahun 2015 sampai 2022 terjadi penurunan es dan mencair hingga 2,5 meter per tahun. 

Pada Desember 2022 BMKG memperkirakan ketebalan salju hanya sekitar 6 meter. 

Tutupan es di tahun 2022 berada pada angka 0,23 kmatau turun hingga 15 persen dari sekitar luasan bulan Juli 2021 0,27 km2.   

Jika salju abadi di Puncak Wijaya ini punah akan berdampak besar pada wilayah sekitar salju abadi. 

Baca Juga: Hendra Setiawan Ramai di Media Sosial, Usai Rayakan Ultah ke-39 hingga Gagal Juarai BWF Championships 2023

Adanya kontribusi kepada peningkatan tinggi laut secara global juga menjadi dampak lain mencairnya salju abadi. 

Fenomena El Nino di tahun 2023 ini bisa menjadi potensi dalam mempercepat kepunahan salju abadi di Puncak Jaya Wijaya. 

Salju abadi di Puncak Jaya Wijaya ini menjadi sebuah kebanggaan bagi Indonesia dan kini terancam.

Baca Juga: Hendra Setiawan Ramai di Media Sosial, Usai Rayakan Ultah ke-39 hingga Gagal Juarai BWF Championships 2023

Himbauan untuk kesadaran diri masing-masing dalam menjaga lingkungan merupakan upaya menjaga perubahan iklim. 

Melakukan pengurangan emisi gas rumah kaca dan melakukan pembangunan energi baru menjadi langkah penting untuk menghadapi perubahan iklim.

Mencairnya salju abadi pada Puncak Jaya Wijaya merupakan bukti nyata tidak baiknya perubahan iklim bagi kehidupan. ***

Rekomendasi