Pertegas Diversifikasi Bisnis, PT Chandra Asri Petrochemical Resmi Ganti Nama, Proyek Pabrik Senilai 1 Miliar USD di Cilegon Menanti

inNalar.com – Demi mewujudkan visi perusahaan, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk yang semula hanya berfokus pada sektor petrokimia, kini resmi melakukan transformasi bisnisnya secara utuh.

Sebagaimana perusahaan berkode TPIA ini tengah gencar melebarkan sayap bisnisnya di dua sektor bisnis lainnya, salah satunya proyek garapan pabrik di Cilegon.

Chandra Asri secara resmi mengumumkan melalui siaran pers perusahaannya per Jumat, 5 Januari 2024 bahwa pihaknya telah mengganti nama perusahaannya.

Baca Juga: Digugat Rp34,9 Miliar, Perusahaan Tambang Emas di Kalimantara Utara Ini Dibayangi Pailit

Langkah ini menyusul dari adanya restu dari para pemegang saham usai gelaran RUPSLB dilaksanakan pada Jumat, 29 Desember 2023.

Kemudian penggantian nama ini juga telah berlanjut usai perusahaan meraih persetujuan dari Kemenkumham pada Rabu, 3 Januari 2024.

Jadi PT Chandra Asri Petrochemical secara resmi telah merubah nama perseronya menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk.

Baca Juga: 14 Tahun Mangkrak Sia-Sia, Megaproyek Rp341 Miliar di Lampung Ini Bagaikan ‘Kota Mati’, Berani Berkunjung?

Transformasi utuh perusahaan ini menyusul adanya strategi diversifikasi bisnis persero untuk mulai merambah ke sektor kimia dan infrastruktur.

Perubahan nama ini menjadi bagian dari simbol strategis perusahaan untuk mengakomodir perluasan fokusan bisnis persero agar cakupannya lebih meluas.

Salah satu langkah nyata telah dilakukan oleh persero dalam melebarkan bisnis sektor barunya di bidang infrastruktur adalah mengakuisisi dua anak usaha Krakatau Steel.

Baca Juga: Gandeng Malaysia, Kalimantan Utara Gelontorkan Rp40 Triliun Buat Megaproyek PLTA Terbesar, Kapasitasnya…

Nilai transaksi akuisisi tersebut diketahui mencapai Rp3,24 triliun dengan porsi saham akuisisi 49 persen untuk PT Krakatau Tirta Industri.

Sementara saham PT Krakatau Chandra Energi digenggam hingga 70 persen.

Perusahaan yang telah diambil alih oleh Chandra Asri pada awal 2023 meliputi PT Krakatau Chandra Energi dan PT Krakatau Tirta Industri.

Baca Juga: Warga Terisolir selama 59 Tahun, Jembatan Baru di Kuningan Jawa Barat Ini Jadi Solusi Hubungkan Daerah yang Dipisahkan oleh Waduk, Panjangnya…

Sementara di sektor kimia, kini perusahaannya tengah bersiap menggarap Pabrik Chlor Alkali di Cilegon, Banten.

Nilai investasinya pun cukup fantastis untuk menggarap proyek pabrik kimia tersebut, yakni sebesar 1 miliar USD.

Pembangunannya akan mulai digarap pada tahun 2024 apabila Final Investment Decision (FID) rampung.

Baca Juga: Barcelona Ketiban Sial Usai Berniat Goda Manchester City Lepas Joao Cancelo secara Permanen di Bursa Transfer 2024

Jika tidak ada rintangan menghadang, targetnya tahun 2026 pabrik chlor-alkali dapat selesai digarap dan dapat memberikan manfaat penuh bagi negeri.

Sebagai informasi, Pabrik Chlor Alkali ini diproyeksikan mampu meproduksi lebih dari 400.000 metrik ton per tahun caustic soda.

Caustic soda adalah bahan baku yang akan sangat banyak dibutuhkan oleh industri ekstraksi alumina dan nikel, serta sektor lainnya.

Baca Juga: Dukung Pemanfaatan EBT, Pertamina Sukses Kembangkan Produk Bioavtur Ramah Lingkungan di Cilacap Jawa Tengah

Oleh karena itu, ditargetkan pula bakal mampu produksi 500.000 metrik ton per tahun ethylene dichloride (EDC).

Proyek ini diketahui bakal menggaet perusahaan Jepang, Asahi Kasei Corporation, yang memiliki lisensi chlor-alkali berskala dunia.***

Rekomendasi