

inNalar.com – Pilkada Walikota 2024 di Sumatera Selatan tentunya menjadi harapan besar baru bagi masyarakatnya, utamanya Palembang.
Pasangan calon Walikota Palembang dan wakilnya, Ratu Dewa dan Prima Salam menunjukkan keunggulan signifikan berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Dengan perolehan suara versi hitung cepat LSI mencapai 46,84%, pasangan ini berhasil memimpin jauh di atas dua pesaing lainnya di Pilkada 2024.
Keunggulan ini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat, mengingat selisih suara yang signifikan.
Dengan perolehan suara sebesar 46,84%, pasangan ini berhasil merebut hati mayoritas warga Palembang.
Data yang dirilis LSI pada Rabu malam (27/11) menyebutkan angka ini diperoleh dari 100% data yang masuk.
Baca Juga: Penasaran Hasil Resmi Pilkada 2024? Cek Jadwal Resmi KPU Disini
Menurut LSI, pasangan Ratu Dewa – Prima Salam unggul dengan perolehan 46,84% suara.
Sementara itu, pasangan Yudha Pratomo – Baharudin mendapatkan 29,59%, dan pasangan Fitrianti Agustinda – Nandriani Octarina hanya memperoleh 23,57%.
LSI menggunakan metode Stratified Systematic Cluster Random Sampling untuk menganalisis data dari 250 TPS. Dengan margin of error sebesar ±1,78% memastikan hasil hitung cepat ini memiliki akurasi tinggi.
Mari kita telusuri lebih jauh bagaimana hasil perolehan suara ketiga pasangan calon
Keunggulan pasangan Ratu Dewa – Prima Salam diduga kuat berasal dari strategi kampanye mereka yang fokus pada visi perubahan.
Dengan visi “Bersama Mewujudkan Palembang Berdaya, Palembang Sejahtera Yang Berkelanjutan”, mereka dapat merebut banyak hati masyarakat.
Selain itu, sebagai pemimpin birokrasi berpengalaman, Ratu Dewa dikenal karena pendekatannya yang praktis dan program yang realistis.
Hal ini diperkuat dengan keberadaan Prima Salam sebagai figur muda yang energik, melengkapi pasangan ini sebagai simbol perubahan.
Meski berada di posisi kedua, Yudha Pratomo – Baharudin tetap menjadi kekuatan besar dalam Pilkada Palembang 2024.
Pasangan ini mendapat dukungan besar dari kelompok urban dan profesional muda yang tertarik dengan program ekonomi kreatif dan pengembangan teknologi mereka.
Sebagai satu-satunya pasangan yang seluruhnya terdiri dari perempuan, Fitrianti Agustinda dan Nandriani Octarina menawarkan pendekatan yang berbeda.
Fokus mereka pada isu kesehatan dan pengobatan gratis mendapat sambutan positif, tetapi kurang menjangkau pemilih yang lebih luas.
Meski hasil quick count memberikan gambaran kuat, Anda perlu memahami bahwa hasil resmi tetap menjadi wewenang KPU.
LSI secara tegas mengimbau masyarakat menunggu pengumuman KPU Kota Palembang untuk hasil final.
Namun, hasil sementara ini bisa menjadi indikator penting. Mari kita tunggu bersama hasil akhir dari KPU. Apakah Anda sudah siap menyongsong pemimpin baru untuk Kota Palembang?***(Valencia Amadhea Christiyadi)