Perkiraan Biayanya Rp2,3 Triliun, Emiten Milik Prajogo Pangestu Ini Bakal Caplok PLTB Pertama di Indonesia, Lokasinya di…

inNalar.com – Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, yakni BREN, dikabarkan akan mengakuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin pertama di Indonesia, yakni PLTB Sidrap.

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) merupakan perusahaan milik Prajogo Pangestu yang bergerak di bidang sektor energi baru terbarukan (EBT).

Perusahaan ini merupakan bagian dari Grup Barito Pasific dan berfokus pada strategi jangka panjang untuk menyediakan energi bersih dan rendah emisi serta mendukung target Indonesia untuk mencapai transisi menuju Net Zero Emission.

Baca Juga: 50 Tahun Eksis, Emiten Tambang Migas dan Batu Bara Milik Bakrie Group Ini Sudah Lama Tak Bagi Dividen, Kenapa?

PT Barito Renewables Energy Tbk saat ini menjadi salah satu perusahaan dengan nilai kapitalisasi terbesar, yakni mencapai Rp1.083 triliun.

Beberapa waktu lalu, perusahaan dengan sektor energi ini mengumumkan akan mengakuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu pertama di Indonesia yang ada di Sulawesi Selatan.

Proses pengakuisisian ini bahkan sudah berada di tahap persetujuan pada 8 Desember 2023 lalu.

Baca Juga: Nilai Kapitalisasinya Rp210,8 T, PLTU Raksasa Sumatera Selatan ke-8 Ini Siap Ciptakan Energi Baru Berkapasitas 1,200 MW

Dilansir dari baritorenewables, BREN, melalui anak perusahaannya PT Barito Wind Energy, telah mencapai kesepakatan dengan UPC Renewables Asia Pasific Holdings Pte. Ltd dan ACEN Renewables Pte. Ltd.

Kesepakatan atau perjanjian di atas membuka jalan bagi PT Barito Renewables Energy Tbk untuk mengakuisisi 100% PT UPC Sidrap Bayu Energy (Sidrap).

PT UPC Sidrap Bayu Energy (Sidrap) sendiri adalah perusahaan yang dibentuk oleh konsorsium UPC Renewables dan bertanggung jawab atas Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap.

Baca Juga: Habiskan Rp236 Miliar, Bandara di Sorong Papua Barat Daya Ini Bentuknya Unik, Mirip Buah…

Pembangkit listrik Sidenden Rappang (Sidrap) berlokasi di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.

PLTB Sidrap dibangun pertama kali pada Agustus 2015 dan selesai pada Maret 2018. PLTB yang berlokasi di Sulawesi Selatan ini memiliki kapasitas mencapai 75 megawatt (MW).

Akuisisi PLTB Sidrap oleh BREN ini mencakup PT Operation dan Maintenance Indonesia (OMI) yang memiliki peran penting dalam mendukung operasional Sidrap.

Baca Juga: Wow! Megaproyek Rp566 Triliun di IKN di Kalimantan Timur Sampai Didatangi PBB, Mengapa?

Transaksi yang dilakukan oleh salah satu emiten raksasa Indonesia ini diperkirakan akan selesai pada kuartal pertama tahun 2024, tergantung dengan persyaratan dan persetujuan dari PLN.

Namun, meski sudah terdapat kesepakatan perihal pengakuisisian ini, total nilai transaksi belum dapat diumumkan karena masih menunggu syarat dan persetujuan dari PLN.

Meskipun begitu, perkiraan biaya yang akan dikeluarkan oleh BREN dalam proses akuisisi PLTB Sidrap adalah sekitar US$150 juta atau sekitar Rp2,3 triliun. (kurs US$1 = Rp15.505)

Baca Juga: Nilai Impor RI Tembus Rp304,75 Triliun, BPS Sebut Kenaikan Capai 4,89 Persen Dibanding Bulan Lalu, China Pemasok Terbanyak?

Nilai di atas adalah biaya yang dihabiskan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap di Sulawesi Selatan.

Langkah yang dilakukan oleh emiten milik Prajogo Pangestu ini menegaskan komitmen Barito PT Barito Renewables Energy Tbk untuk mendorong solusi energi berkelanjutan dan terus berkontribusi terhadap energi terbarukan di Indonesia.***

 

Rekomendasi