Perkampungan Pelosok di Sulawesi Selatan Ini Dihuni Banyak Gadis Cantik, Yakin Nggak Mau Pindah ke Sini?


inNalar.com
– Siapa sangka ternaya Sulawesi Selatan mmeiliki perkampungan yang dipenuhi gadis cantik bak negara Venezuela.

Tentunya negara Venezuela merupakan suatu negara yang memiliki banyak gadis cantik bahkan rata-rata perempuan yang yang tinggal di negara tersebut memiliki paras yang cantik jelita. 

Seperti bidadari di dunia nyata ternyata perkampungan kecil yang berada di pelosok pulau Sulawesi Selatan ini juga menjunjung tinggi derajat seorang perempuan.

 Baca Juga: Gokil! Bangunan di Jambi Ini Jadi yang Terluas se-Asia Tenggara, Borobudur Lewat?

Hingga diistimewakan dan dijaga, perkampungan ini berada di dataran tinggi perbukitan yang ada id Sulawesi Selatan, perkampungan tersebut memiliki jenis tanah bebatuan.

Karena lokasinya yang berada di dataran tinggi bukit sehingga banyak bebatuan di sana seperti batu andesit, dan batu granodiorit serta batu gunung api.

Perkampungan yang memiliki banyak wanita cantik tersebut dikelilingi oleh hutan dan juga persawahan serta perkebunan yang sangat rindang dan juga luas.

Baca Juga: Mall di Surabaya Ini Dikelilingi Bangunan Bersejarah, Kalau ke Sini Auto Shopping Sekaligus Travelling 

Tentunya perkampungan tersebut memiliki suasana yang asri yang juga adem, diketahui bahwa perkampungan tersebut dihuni oleh Suku Bugis.

Tidak dapat dipungkiri banyak wanita cantik yang memiliki paras bule berasal dari Bugis dan Suku Dayak, dan perkampungan tersebut dihuni oleh Suku Bugis kuno. 

Tidak hanya dihuni oleh seseorang yang beragama islam tetapi di perkampungan tersebut juga masih terdapat sistem kepercayaan mengenai relief dan juga animisme.

 Baca Juga: 3 Jam dari Kota Gorontalo, Pulau Terpencil Ini Punya Keindahan Alam Menakjubkan: Berbentuk Love

Mayoritas penduduk yang tinggal di perkampungan kecil adalh seoaran petani dan memiliki berbagai jenis tanaman mulai dari bahan-bahan hingga sayuran banyak dijumpai di sana. 

Perkampungan kecil tersebut memiliki nama Karampuan yang masih memiliki kekentalan adat hingga sekarang, tidak hanya berprofesi sebagai petani saja tetapi para banyak juga para penduduk yang memilih beternak. 

Bahkan ada juga penduduk di perkampungan kecil tersebut sebagai PNS, dan buruh migran serta yang berprofesi sebagai pedagang.

Sistem pemerintahan di perkampungan adat di Sulawesi selatan tersebut menggunakan ketua adat atau petinggi atau yang disebut dengan Tomatoa, merupakan orang yang memiliki jabatan paling tinggi di perkampungan tersebut.

Ada juga Gella sebagai menteri di perkampungan adat Sulawesi Selatan serta Sanro yang dijabat oleh seorang perempuan di perkampungan ada ynag berada di dalam pelosok hutan di bawah kaki gunung Sulawesi Selatan.

Adapun aturan adat di perkampungan Karampuang menggunakan Hukum Pabbatang untuk menyelesaikan permasalahan dan suatu perkara yang terjadi pada penduduk Kampung Karampuang Sulawesi Selatan.***

Rekomendasi