

InNalar.com – Perbaikan irigasi di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat hanya formalitas saja, paving yang digunakan kurang memiliki kualitas yang kokoh.
Proyek pembangunan irigasi di Sulawesi Selatan yang asal-asalan tersebut diduga adanya pemerasan anggaran negara untuk kepentingan pribadi.
Bahkan pembangunan irigasi di Sulawesi Selatan tidak memiliki kualitas yang tidak kokoh sehingga tidak dapat bertahan dengan lama.
Kegiatan perbaikan irigasi di Kabupaten Katapang menggunakan kontraktor perusahan swasta yang memiliki nama CV. Cahaya inspirasi.
Jenis bahan yang digunakan untuk perbaikan irigasi menggunakan paving barau yang memiliki komponen semi beton cetak.
Bahan percetakan beton yang digunakan untuk kegiatan pembangunannya memiliki bahan dasar pasir lebih banyak dari pada semennya.
Tentang kualitas yang di dapatkan juga kurang sehingga eton tersebut tidak kokoh dan tidak memiliki jangka waktu yang lama.
Tentunya pembangunan yang menggunakan anggaran negara fantastis dan tidak sesuai dengan spesifikasi yang dilakukan membuat negara menjadi rugi.
Bahkan terdapat kelicikkan pembangunan perbaikan irigasi tersebut, paving yang digunakan dioles menggunakan semen hal tersebut seolah-olah paving tersebut kokoh.
Ternyata paving yang digunakan asal-asalan saja dan hanya formalitas digunakan untuk pembangunan irigasi di Kabupaten ketapang Kalimantan Barat.
Menggunakan paving yang asal-asalan saja bahkan tidak memiliki kualitas tentunya bangunan irigasi tidak akan dapat bertahan lama.
Bahkan kualitas yang paving yang digunakan tidak memiliki kualitas bahkan jauh dari kualitas desain.
Perbaikan atau rehabilitasi pembangunan adanya irigasi di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat ini, anggaran negara yang berasal dari Dana Alokasi Khusus atau disebut dengan DAK.
Aliran dana yang dihabiskan untuk proyek perbaikan irigasi tersebut memiliki jumlah nominal sebesar Rp 1,8 miliar.
Pembangunan yang tidak sesuai dengan spesifikasi bahan bahan yang digunakan memiliki mutu dan kualitas yang kurang.
Sehingga membuat negara menjadi rugi akibat ulah dari pihak nakal yang mementingkan kepentingannya sendiri.***