

InNalar.com – Pembangunan infrastruktur jembatan tentunya sangat dibutuhkan untuk masyarakat yang ada di Lampung Selatan.
Kegiatan pembangunan jembatan yang sudah lama rusak hingga memprihatinkan tersebut berada di Kampung Sukabanjar Lampung Selatan.
Jembatan yang dibangun di daerah Lampung Selatan ini memiliki nama Jembatan Way Abung yang digunakan untuk mempermudah akses masyarakat yang ada disana.
Lebar yang dimiliki oleh Jembatan Way Abung yakni 3, 5 meter, jembatan tersebut sudah lama rusak parah hingga kondisinya memprihatinkan.
Bahkan masyarakat yang ada di Kampung Sukabanjar berharap adanya percepatan pembangunan Jembatan Way Abung.
Hal tersebut disebabkan Jembatan Way Abung digunakan para penduduk untuk melakukan adanya kegiatan jual beli dari hasil lahan pertanian.
Pembangunan infrastruktur Jembatan Way Abung yang yang terletak di Kampung Sukabanjar Lampung selatan gunakan anggaran yang bersumber dari APBD.
Total anggaran APBD yang dihabiskan untuk proyek pembangunan jembatan dengan panjang 10 meter yani Rp1,29 miliar lebih.
Nominal tersebut hampir menyentuh angka Rp1,3 miliar, kegiatan pembangunan dikerjakan oleh pihak rekan.
Dalam penentuan rekan kerja untuk melakukan kegiatan pembangunan dengan cara melalui sistem lelang, pemenang dari sistem lelang tersebut yaitu CV. Group Makmur Abadi.
Selain mempermudah akses jalan untuk masyarakat yang ada di Lampung Selatan pembangunan Jembatan Way Abung yang sudah lama rusak juga dapat menyongsong ekonomi masyarakat.
Sehingga akses jalan untuk transportasi yang digunakan untuk membawa hasil lahan pertanian dapat lebih mudah.
Baca Juga: Bangunan Paling Megah di Sumatera Utara Ini Ternyata dihuni oleh 4 Sultan, Siapa Saja?
Akses jalan pun tidak sulit dan tidak perlu melewati jalan yang jauh, selain mempersingkat waktu tentunya juga dapat menghemat bensin.
Bahkan Jembatan Way Abung yang berada di Lampung Selatan ini digunakan masyarakat sebagai akses keluar masuk kampung untuk menjual hasil panen.
Sehingga peembangunan jembatan untuk mempermudah akses transportasi para penduduk yang ada di Lampung Selatan sehingga tidka tertingga kemajuannya dengan daerha-daerah lainnya.***