

inNalar.com – Bali tampak kian ambisius mengokohkan daerahnya sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia. Terbukti, sang Pulau Dewata tengah genjot proyek tower tertinggi di Indonesia.
Apabila sesuai rancangan, proyek pencakar langit yang berlokasi di Kabupaten Buleleng ini keindahan dan ketinggiannya digadang mampu bersaing dengan kemegahan Menara Eiffel, Paris.
Dikatakan ambisius bukan hanya soal kemegahannya yang disebut akan saingi Menara Eiffel, tetapi pembangunan menara tertinggi di Indonesia ini sungguh menguras dana Pemerintah Bali.
Baca Juga: Percaya Diri, Kecamatan di Kabupaten Belitung Ini Ajukan Diri Jadi Kota Mandiri: Kita Punya Potensi!
Untuk merealisasikan ambisi tersebut, pemerintah daerah menggaet Hutama Karya untuk menggarap infrastruktur yang nilai kontrak garapnya menembus Rp334,27 miliar sebagaimana dikutip dari laman resmi HK.
Namun Perlu diketahui, pembangunan menara ini bukan sekadar euforia pemborosan dana daerah semata. Ada tujuan dasar yang mendasari pengerjaan infrastruktur menjulang ke langit ini.
Menara tersebut sebenarnya yang paling utama adalah untuk mengatasi permasalahan ‘blank spot’ sekaligus optimasi siaran televisi digital, khususnya di Kabupaten Buleleng.
Baca Juga: Flyover Canggih Palembang Senilai Rp168,19 Miliar Bikin Jalanan Basuki Rahmat Makin Lega
Sembari mengatasi permasalahan tersebut, calon tower tertinggi di Indonesia ini akan menjadi infrastruktur menara paling ikonik RI.
Bagai sambil menyelam minum air, proyek menara ikoniknya Pulau Dewata ini pun akan menjadi destinasi wisata berkelas dunia yang amat layak untuk dikunjungi wisatawan domestik hingga mancanegara.
“Menara yang kami bangun memiliki 2 fungsi yaitu sebagai pemancar sinyal digital dan sebagai tempat wisata,” beber Direktur Operasi II Hutama karya, Ferry Febrianto.
Baca Juga: Papua Selatan Ditarget RI Jadi Lumbung Pangan Dunia, Proyek Cetak Sawah 1 Juta Hektar Merauke Digesa
Inilah Proyek Turyapada Tower yang dibangun menjulang di Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng, Bali.
Garapan infrastruktur fenomenalnya Pulau Dewata ini telah rencananya akan memiliki ketinggian badan bangunan mencapai 115 meter.
Disebut akan bersaing dengan Menara Eiffel, badan tower tertinggi di perbukitan Bali ini nantinya akan memiliki sejumlah fasilitas tempat wisata seperti planetarium, skywalk.
Baca Juga: Didukung Pemprov Bengkulu, 12 Daerah di Kabupaten Rejang Lebong Siap ‘Move On’ Bentuk 2 Calon DOB
Tidak hanya itu, restoran dengan infinity view 360 derajat hingga jembata kaca pun lengkap dibangun demi manjakan wisatawan yang berkunjung.
Adapun puncak tower tertinggi yang tengah dibangun di Bali ini fungsinya tetap sesuai dengan tujuan awalnya, yaitu sebagai pemancar televisi digital, telekomunikasi seluler, hingga internet.
Dengan percaya diri, Ferry pun mengungkap bahwa proyek infrastruktur termegah Bali ini akan dibangun megah layaknya sejumlah menara terkemuka dunia.
Baca Juga: Bali Makin Ambisius, Megaproyek LRT-MRT Mulai Digarap Usai Raup Investasi Bernilai Fantastis!
Mulai dari Monas di Jakarta, Tokyo Tower di Jepang, hingga Menara Eiffel di Paris, diproyeksi proyek ini akan menjadi kebanggaan baru Indonesia.
Kendati demikian, pembangunannya tidak selancar yang diharapkan. Meski progres sudah mencapai 98 persen per Juni 2024.
Namun sebenarnya target rampung awalnya sudah dinanti sejak Agustus 2023. Faktor cuaca, tingkat kerumitan pengerjaan, hingga seret dana pun ikut mewarnai dinamika pembangunannya.
Terdapat beberapa rintangan yang salah satunya pendanaan yang cukup seret disebabkan oleh defisit APBD 2023 Bali yang sulit dielakkan.
Baca Juga: Caplok 9 Kecamatan dari 2 Kabupaten, Ini Alasan Daerah di Provinsi Bengkulu Dinilai Mantap Jadi CDOB
Karena itu pula pada tahun tersebut, pencairan dana Rp311 miliar sempat terhambat sehingga di tahun 2024 anggarannya diporsikan kembali sebesar Rp104 miliar.
Sebagai informasi tambahan, tower setinggi 115 meter ini nantinya akan berdiri gagah di ketinggian 1.636 mdpl.
Meski ketinggian menara belum bisa setinggi Eiffel yang tingginya mencapai 300 meter, tetapi fasilitas bertaraf internasional yang diupayakan pemerintah Bali disebut akan bersaing dengan destinasi wisata menara terkemuka dunia lainnya.***