

inNalar.com – Apakah kamu sering merasa disudutkan oleh seseorang? Kondisi tersebut dapat menjadi gambaran sebuah bentuk manipulasi psikologis yang kini dikenal dengan istilah gaslighting.
Biasanya, pelaku Gaslighting akan memanipulasi korbannya dengan cara memutarbalikkan fakta sehingga kamu akan selalu berakhir menjadi orang yang meminta maaf kepadanya.
Namun jangan khawatir, ada 3 trik psikologi yang bisa menjadi pedoman bagimu menghalau manipulasi hebat mereka dan berakhir bikin mereka diam seribu bahasa.
Baca Juga: Hati-Hati! Inilah 10 Tanda Bahwa Orang Lain Sangat Iri dan Dengki dengan Kebahagiaan Kamu
Meski pada awalnya kamu akan dipenuhi dengan keraguan saat mempraktekkannya.
Namun, jika kamu terus bertahan dengan kondisi tersebut bukan tidak mungkin dirimu akan kehilangan kewarasan sebab menahan segala rasa frustasi yang ada.
Inilah 3 trik psikologi yang dapat menjadi mantra khusus, cocok bagi kamu yang mau tidak mau harus menghadapi sosok pelaku gaslighting ini.
Jika kamu mengucapkan tiga kalimat mantra ini, dijamin si manipulator langsung kicep alias diam seribu bahasa.
1.’Yang jelas, Saya Dengarnya Begitu’
Ketika kamu sedang dalam situasi perdebatan panjang, cobalah perhatikan alur manipulasi dirinya.
Apakah pelaku gaslighting atau si manipulator ulung tersebut sibuk menyangkal bahwa dirinya tidak mengatakan sesuatu yang jelas-jelas kamu ingat ia mengatakannya.
Baca Juga: Kisah Pengusaha Jambu di Kudus, Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pemberdayaan BRI
Jika kondisinya demikian, maka jangan beri dia ruang untuk mempengaruhi memori kamu yang terkonfirmasi kebenarannya dan membiarkan teknik manipulasi mereka lebih liar.
Caranya adalah dengan mengucapkan mantra khusus atau trik psikologi, yaitu ‘Yang jelas, saya dengarnya begitu’ atau yang lebih singkat lagi yaitu dengan mengucapkan ‘Itulah yang saya dengar’.
Jangan sampai kamu ucapkan ‘Oh kamu bilang begitu ya’ atau justru memberi dia ruang lebih banyak untuk mengaburkan memorimu dengan mengatakan ‘Kalau begitu, coba ulangi lagi waktu itu apa yang kamu katakan?’.
Baca Juga: Jika Ada 11 Pertanda ini, Maka Anda Dilahirkan Sebagai Seorang Penyendiri
Alasan kamu tidak perlu memberinya ruang, karena jika perdebatan itu diteruskan sang pelaku gaslighting akan terus berusaha untuk melakukan manipulasi psikologis.
Efek panjangnya kamu akan berakhir dengan perasaan cemas, depresi, hingga merasa bersalah. Padahal kejadian masa lalu yang kalian perdebatkan belum tentu menjadi kesalahanmu.
2. ‘Saya Cari Orang yang Suka Membantu’
Jika kamu dalam kondisi diremehkan oleh si manipulator tersebut, misalnya ‘Kamu payah, kamu tuh butuh bantuan orang yang pintar mengurusi hal itu’. Ada trik psikologi penghalau manipulasi selanjutnya.
Atau bisa jadi kinerjamu dikomentari oleh si pelaku gaslighting dengan ucapan ‘Cara kerjamu masih jelek, butuh banyak perbaikan’ tanpa embel-embel solusinya.
Nah jika hal ini yang terjadi padamu, cukup respon dia dengan trik psikologi penghalau manipulasi berikut, yaitu ‘Saya cari orang yang suka membantu’.
Baca Juga: 17 Ciri Orang Akan Sukses, Bisa Jadi Kamu Salah Satu Orang yang Memiliki Potensi!
Namun tahanlah untuk melanjutkan perkataan dengan ‘…Bukan orang yang suka berkomentar.’ Mengapa sebaiknya kamu katakan kalimat itu dengan ringkas tanpa bumbu-bumbu emosi?
Agar percakapan di antara kalian segera berakhir dan manipulasi yang terlalu deras menghujam pikiranmu pun akan semakin terminimalisir.
Dengan memutus ruang pembicaraan, si manipulator lama kelamaan akan menilaimu sebagai orang yang kuat mentalnya dan kebal terhadap manipulasi darinya.
3. ‘Itu bukan cuma bayangan, itu fakta!’
Kali ini apakah kamu dibuat ragu dengan pernyataan seorang manipulator, ‘Ah, itu cuma bayanganmu saja.’ Apakah kamu direspon demikian seusai memberikan pernyataan?
Ya, seorang pelaku gaslighting akan selalu berupaya mangkir dari tanggung jawabnya. Ia akan meresponmu seolah dirimulah yang harus bertanggung jawab atas kejadian di masa lampau.
Mulai lah untuk merespon orang demikian dengan tegas sembari berkata ‘Itu bukan cuma bayangan, itu fakta!’. Hal ini dilakukan agar kamu semakin yakin dan percaya diri di hadapannya.
Namun disarankan ketika kamu memang harus berdebat dengannya tentang suatu peristiwa, kumpulkanlah bukti kuat sebanyak-banyaknya agar tekanan yang diberikannya bisa dihalau dengan bukti faktual.***