Pendekatan Belajar Deep Learning Bakal Jadi Tren Pendidikan Indonesia di 2025?

inNalar.com – Tren pendidikan di Indonesia bakal memasuki babak baru di tahun 2025, benarkah? Jadi, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mencanangkan adanya pembaruan dalam pendekatan belajar bagi anak sekolah.

Dalam salah satu webinar nasional, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa nantinya di tahun 2025 – 2026, akan ada pendekatan belajar yang lebih ditekankan di sekolah, namanya adalah Deep Learning.

Lalu, apa itu Deep Learning yang digadang bakal jadi tren pendidikan Indonesia mulai tahun 2025 ini?

Baca Juga: Sangar! Ini Prediksi Line Up Timnas Indonesia Asuhan Patrick Kluivert untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Menyadur dari kanal Youtube Guru Inspiratif Indonesia, konsep ini adalah pendekatan belajar yang mendorong peserta didik untuk memahami materi pembelajaran secara mendalam, terstruktur, dan bermakna.

Pada pendekatan belajar ini, para murid diajak untuk berfikir kritis dan menganalisis materi secara lebih detail dan mendalam agar dapat mengaitkan dengan pengetahuan lain termasuk pengalaman nyata atau konseptual.

Dalam proses pembelajaran, Deep Learning memiliki tiga komponen utama, antara lain:

Baca Juga: Profil Alex Pastoor dan Denny Landzaat, Asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia

Mindful Learning

Bahasa sederhananya disebut ‘Pembelajaran sadar’, salah satu pilar pendekatan belajar ini adalah tentang memberikan perhatian pada setiap kebutuhan para peserta didik

Meaningful Learning

Pembelajaran bermakna dimana nantinya para siswa akan mengaitkan segala pemahaman yang telah dipelajari dengan dunia nyata

Baca Juga: Cek Fakta Biaya SPP Sekolah PAUD Artis Yuni Shara di Batu, Jawa Timur Hanya Rp 3.500

 

Joyful Learning

Dalam kegiatan belajar, Deep Learning akan memastikan bahwa kegiatan belajar akan berlangsung secara menyenangkan.

Selain itu, pendekatan Deep Learning memiliki beberapa kelebihan, yaitu sebagai berikut.

Baca Juga: Bukan Sekedar Belajar Agama, Kurikulum Pondok Pesantren di Probolinggo Ini Ajari Santrinya Mandiri Finansial

  • Integrasi nilai-nilai fundamental pada materi pembelajaran yang telah diperoleh
  • Pembelajaran yang menekankan pada keterampilan berfikir tingkat tinggi atau HOTS
  • Pengembangan pembelajaran yang substantif dan reflektif
  • Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat
  • Evaluasi yang bersifat holistic

Sebagai informasi, sebelumnya tersiar kabar bahwa kurikulum pendidikan di Indonesia akan diganti dengan yang baru.

Namun, hal itu dibantah oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti. Beliau menegaskan bahwa Kemendikdasmen sampai saat ini masih mengkaji kurikulum pendidikan dan belum memutuskan akan mengganti Kurikulum Merdeka.

Baca Juga: Begini Kondisi Pesantren ODGJ Bondowoso yang Jadi Tempat Rehabilitasi Santri Gangguan Mental

Demikian informasi mengenai Deep Learning yang akan diterapkan pada sistem pendidikan di Indonesia.

Bagaimana tanggapan Anda? Apakah Anda setuju dengan penerapan Deep Learning pada sistem pendidikan di Indonesia? ***