

inNalar.com – Emiten PT Vale Indonesia (INCO) merupakan perusahaan tambang yang dulunya bernama PT International Nickel Indonesia.
Perusahaan tambang ini melakukan pengolahan nikel terintegrasi dengan smelter yang ada di Sulawesi Selatan.
Lokasinya berada di Blok Sorowako, Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
Bersumber dari laporan keuangan resmi dari idx.co.id, PT Vale Indonesia mencatatkan kenaikan penjualan dan pendapatan usaha dari tahun sebelumnya pada periode yang sama di triwulan III.
Pada triwulan III 2022, penjualan dan pendapatan usaha korporasi ini mencapai 873.777 USD atau setara Rp13,5 triliun
Sementara itu, pada tahun 2023 di triwulan ke III penjualan dan pendapatan usaha INCO sejumlah 937.896 USD atau setara Rp14 triliun.
Tentunya hal tersebut juga berpengaruh pada keuntungan perseroan yang juga melonjak dari tahun sebelumnya.
Pendapatan tersebut dikurangkan dengan beberapa beban dan pajak untuk mengetahui keuntungan bersihnya.
Adapun pada tahun 2022, keuntungan bersih perseroang hanya mencapai 168.385 USD atau setara dengan Rp2,6 miliar.
Kemudian, pada tahun 2023 laba bersih perusahaan ini sejumlah 221.086 USD atau setara dengan Rp3,4 triliun.
Diketahui pada pertengahan tahun, PT Vale Indonesia Tbk atau INCO tengah menggarap 3 proyek besar senilai Rp129 triliun.
Tiga proyek besar yang digarap INCO meliputi Smelter Sorowako, proyek Bahadopi, dan Pabrik Sorowako HPAL.
Proyek smelter Sorowako memproduksi nikel matte yang memiliki kapasitas hingga 80.000 ton per tahun.
Selain itu, proyek Bahadopi ini digarap INCO yang bermitra dengan Xinhai dan Tisco yang nantinya memiliki kapasitas hingga 80.000 ton.
Terakhir, pabrik Sorowako yang juga menjadi garapan perusahaan ini dengan Zhejian Huayou Cobalt Co yang mampu memproduksi 60.000 ton nikel kelas 1.***