Pecah Rekor! Produksi Batu Bara Indonesia Tembus 717,59 Juta Ton, Apa Dampak Seriusnya ke Lingkungan?

inNalar.com – Produksi batu bara di Indonesia pada tahun 2023 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun lalu, yakni tahun 2022.

Kenaikan produksi batu bara ini tentunya akan memiliki dampak pada lingkungan sekitarnya.

Grafik kenaikan produksi di Indonesia ini diterbirkan oleh Kementerian ESDM melalui website resminya MODI atau Minerba One Data Indonesia.

Baca Juga: Saham Goto Terjun Usai TikTok Investasi Rp23 Triliun ke Tokopedia, Kini Harganya Cuma Segini

Dilansir dari modi.esdm.go.id pada 11 Desember 2023, pengolahan mineral organik pada tahun 2022 adalah sebesar 685,75 juta ton.

Sedangkan pada tahun 2023 mampu mencapai 718,13 juta ton.

Selain naiknya jumlah pengolahan, kenaikan juga terjadi pada realisasi domestik dari yang sebelumnya 301,76 juta ton menjadi 306,75 juta ton.

Meningkatnya jumlah pengolahan mineral organik ini tentunya dibarengi dengan semakin bertambahnya kebutuhan baik dari dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: Ford Terpikat Megaproyek Rp67,5 Triliun, Smelter Nikel di Kolaka Sulawesi Tenggara Ini Digarap 3 Emiten Global, Siapa Saja?

Apalagi jenis mineral organik ini memiliki banyak sekali manfaat dan digunakan tidak hanya oleh industri-industri kecil, namun, juga industri besar.

Sebagai contohnya saja jenis mineral organik ini dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.

Mineral ini juga dapat digunakan sebagai penghasil berbagai macam gas alami yang kemudian dimanfaatkan sebagai produk solar sampai PLTG (pembangkit listrik tenaga gas).

Baca Juga: Jadwal Live Streaming BWF World Tour Finals 2023 di TV Nasional, Mulai Kapan?

Namun, meski memiliki banyak manfaat, peningkatan jumlah produksi batu bara juga mengundang berbagai macam masalah lingkungan.

Salah satu alasannya adalah karena penambangan jenis mineral ini merupakan kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.

Penambangan dalam jangka waktu yang panjang ini kemudian dapat mengubah bentang alam dengan kegiatan buka lahan, baik untuk pertambangan mineral, tempat produksi, sampai jalan yang dilalui oleh kendaraan berat.

Baca Juga: Formasi PNS BPOM Ini Terbuka Lebar Bagi Lulusan D3 Anafarma, Bisa Punya Gaji Rp7,8 Juta Per Bulan?

Dampak buruk yang terjadi akibat dari penambangan batu bara kepada lingkungan antara lain adalah sebagai berikut:

– Terjadi perubahan bentang alam,

– Kesuburan tanah menurun,

– Terjadinya ancaman bagi keberagaman hayati,

– Kualitas air menurun,

– Kualitas udara menurun, serta,

– Pencemaran lingkungan.

Baca Juga: Gandeng Marriott Internasional, Pakuwon Bangun Superblok Senilai Rp5 Triliun di IKN, Optimis Roda Investasi Terus Berjalan

Selain dampaknya yang buruk terhadap lingkungan, pertambangan batu bara yang sudah tidak beroperasi lagi juga meninggalkan lubang tambang yang berbahaya apabila dibiarkan begitu saja.

Selain itu, penambangan jenis mineral organik ini yang dilakukan secara terus menerus juga dapat menyebabkan konflik sosial dengan masyarakat sekitar.

Hal ini dapat terjadi karena dengan menurunnya kualitas air, udara, dan tanah, maka, kualitas hidup masyarakat yang hidup di sekitar pertambangan juga akan menurun.

Baca Juga: Hasil Drawing BWF World Tour Finals 2023: Anthony Ginting Gabung Grup Neraka

Kualitas hidup yang menurun ini akan menuntun kesehatan masyarakat menjadi semakin buruk.

Selain dampak negatif, kegiatan tambang batu bara juga memiliki dampak yang positif, sebagai contohnya adalah menjadi pionir roda ekonomi serta mendorong pengembangan wilayah.

Selain itu, peningkatan produksi mineral organik ini juga tentunya dibarengi dengan pembangunan pabrik baru atau penambahan jumlah pekerja yang artinya memberikan lapangan kerja kepada masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Bunga Cuma 5 Persen! KUR Kecil BRI Siap Beri Rp500 Juta Guna Tambahan Modal Pelaku UMKM, Syaratnya…

Tidak hanya itu, peningkatan produksi jenis mineral ini juga berdampak bagus kepada negara karena pada per November 2023 lalu harga batu bara telah mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya.

Dilansir dari minerba.esdm.go.id, harga batu bara pada Oktober 2023 adalah USD $123,96 per ton. Sedangkan, pada November 2023 harganya mencapai USD $139,8 per ton.

Kemudian, per 8 Desember 2023, harganya mencapai USD $151 per ton.***

Rekomendasi