

InNalar.com – Hampir satu bulan berlalu sejak peperangan di jalur Gaza memanas.
Selama perang antara Palestina dan Israel berlangsung, hingga kini diketahui jumlah korbannya terus bertambah.
Beruntungnya, majelis umum perserikatan bangsa-bangsa (PBB) telah mengajukan gencatan senjata pada perang yang terjadi di Timur Tengah tersebut.
Rencana gencatan senjata itu dilakukan pada 27 Oktober 2023 di pertemuan Sesi Khusus Darurat ke-10.
Berdasarkan pertemuan yang diselenggarakan PBB itu, diketahui terdapat 120 negara yang sepakat untuk dilakukannya gencatan senjata.
Akan tetapi masih terdapat 45 negara yang tidak memberikan suara, atau melakukan abstain.
Namun terdapat pula sebanyak 14 negara yang menolak akan gagasan tersebut.
Berdasarkan dari hasil pemungutan suara itulah maka majelis umum PBB mengajukan untuk dilakukannya gencatan senjata antara peperangan yang terjadi di Timur Tengah.
Tidak hanya itu, karena usulan gencatan senjata pada peperangan ini juga demi kemanusiaan yang bersifat segera, tahan lama, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Telan Rp38 T, Jalan Tol Solicited Cilacap-Jogja Panjangnya Capai 121 Km, Digarap Akhir Tahun 2023?
Seperti yang diketahui, bahkan hingga kini bantuan yang akan diberikan pada orang-orang di Gaza pun juga diatur oleh Israel.
Karena itulah PBB juga menuntut untuk memberikan akses bantuan tanpa hambatan ke Jalur Gaza yang sudah dikepung sejak perang semakin memanas.
Dilansir dari channel YouTube Gerald Vincent, Bagaimana tidak memanas, pasalnya saat ini negara Yaman saja telah turun tangan dalam membantu Palestina dalam perang ini.
Tentu jika perang ini berlanjut, dikhawatirkan akan semakin memanas sehingga memicu perang dunia ke-3.
Akan tetapi, walau resiko seperti itu ada, tetap saja terdapat 14 negara yang menolak akan gagasan gencatan senjata tersebut.
Selain Israel, ada pula Amerika Serikat yang tak ingin gencatan senjata terjadi.
Pasalnya menurut Amerika, jika gencatan senjata dilakukan, hal ini sama seperti mengakui kemenangan Hamas pada perang yang terjadi di jalur Gaza.
Selain kedua negara itu, ada pula Papua Nugini yang jadi tetangga Indonesia namun justru menolak adanya gencatan senjata.
Bahkan Israel juga mengungkapkan jika mereka tidak akan menghentikan peperangan ini sampai Hamas benar-benar musnah. ***